Kontak Dengan Pasien Positif Covid-19 dan Mengalami Gejala, Tapi Kok Hasil Tes PCR Negatif?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 17 Februari 2022 | 17:55 WIB
Kontak Dengan Pasien Positif Covid-19 dan Mengalami Gejala, Tapi Kok Hasil Tes PCR Negatif?
Ilustrasi pasien Covid-19.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Semakin meningkatnya kasus Covid-19 di berbagai negara, membuat orang mengeluhkan gejala yang kerap dialami oleh pasien virus corona. Bahkan beberapa yang kontak denga pasien positif Covid-19 juga kerap mengalami.

Tapi, dalam beberapa kasus, mereka yang kontak dengna orang positif dan memiliki gejala ternyata punya hasil tes negatif saat melakukan pengujian. Lantas, mengapa hal itu terjadi?

Dikutip dari Times of India, penyebab utama hasil negatif dalam kasus infeksi coronavirus adalah pengujian palsu. Tes RT-PCR yang dianggap sebagai standar emas untuk mendeteksi keberadaan virus corona di dalam tubuh dapat menunjukkan informasi yang salah karena beberapa faktor.

Bahkan jika CT scan atau laporan tes darah pasien mengkonfirmasi keberadaan virus, tes RT-PCR mungkin tidak memverifikasi hal yang sama. Bisa jadi sampel dari pasien belum diambil dengan benar. Tes RT-PCR memiliki sensitivitas hanya 60 persen dan hasilnya bisa akurat hanya jika orang tersebut telah di-swab dengan benar.

Baca Juga: 141 Siswa di Kota Yogyakarta Terkonfirmasi Covid-19, Wali Kota: Tidak Boleh Ada PTM, Sekolah Harus Tutup

Seorang siswa peserta PTM di Kota Cimahi mengikuti tes PCR acak. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]
Seorang siswa peserta PTM di Kota Cimahi mengikuti tes PCR acak. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

Kemudian, viral load yang rendah adalah faktor lain yang mungkin menunjukkan hasil tes negatif. Uji real time-PCR mengukur RNA virus dalam hal ambang siklus (Ct). Ini mengacu pada jumlah siklus yang dibutuhkan sinyal fluoresen agar dapat dideteksi dan berbanding terbalik dengan viral load.

Hasil akhir didasarkan pada nilai Ct dan nilai <40 umumnya dianggap positif. Jadi, jika viral loadnya rendah, tes RT-PCR dapat menunjukkan hasil negatif, meskipun orang tersebut menunjukkan semua gejala infeksi virus corona. Dalam kasus seperti itu, berdasarkan gejala klinis, dokter mengandalkan analisis komprehensif dari tes laboratorium lain dan temuan rontgen.

Mendapatkan hasil negatif palsu dapat membahayakan nyawa sendiri dan orang lain. Tidak mendapatkan pengobatan berdasarkan temuan laporan dapat meningkatkan risiko gejala parah dan rawat inap. Seseorang juga dapat menularkan virus ke orang lain di sekitar mereka. Pada saat dunia terguncang di bawah tekanan infeksi virus corona, diagnosis yang salah dapat memperumit masalah.

Jika Anda telah melakukan kontak dengan siapa pun yang didiagnosis dengan virus corona atau telah mengalami gejala serius, segera isolasi diri Anda. Jika hasil tes RT-PCR negatif, konsultasikan dengan dokter dan lakukan tes laboratorium dan darah lainnya untuk memastikan keberadaan virus di dalam tubuh.

Mendapatkan perawatan yang tepat sejak dini adalah cara terbaik untuk mengurangi risiko komplikasi dan pulih lebih cepat.

Baca Juga: Yuk Disiplin Prokes! Dua Hari Terakhir, Kesembuhan Covid-19 di Solo Lebih 100 Kasus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI