Suara.com - Beberapa waktu lalu ayah Atta Halilintar, Halilintar Anofial Asmid kedapatan meminta sang mantu Aurel Hermansyah untuk tidak melahirkan calon cucunya secara caesar.
Kata Halilintar Anofial Asmid, melahirkan secara caesar dapat membuat menantunya tidak bisa memiliki banyak anak di kemudian hari.
"Biar lahirnya normal. Jangan sampai operasi. Jangan sampai caesar. Kalau caesar Atta nggak bisa punya anak banyak," ujar Halilintar Anofial Asmid saat melakukan video call bersama anak dan menantunya beberapa waktu lalu.
Pernyataan ini akhirnya membuat netizen berang, lantaran memandang bahwa lelaki yang telah memiliki 11 anak itu, tidak mengkhawatirkan menantunya yang harus melahirkan banyak anak secara normal.
Tapi yang jadi pertanyaan, benarkah metode kelahiran caesar membuat perempuan tidak bisa memiliki banyak anak, seperti 11 anak?
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS Pondok Indah Puri Indah dan Bintaro Jaya, dr. Andry, Sp.OG membenarkan ada batasan jumlah kelahiran dengan metode caesar yaitu sebanyak tiga kali.
"Benar, karena kelahiran secara metode caesar secara kajian ilmiah dibatasi menjadi maksimal tiga kali," ujar dr. Andry saat dihubungi Suara.com, Kamis (17/2/2022).
Dikatakan dr. Andry, alasan melahirkan secara caesar terbatas karena adanya risiko terbentuknya jaringan parut di rahim, risiko perlukaan kandung kemih sebagai organ internal dekat rahim, hingga risiko infeksi ketika dilakukan kelahiran secara bedah caesar.
"Namun, pada hakikatnya kondisi setiap wanita berbeda-beda dan unik, sehingga harus kembali dikaji kasus per kasus," tutur dr. Andry.
Baca Juga: Krisdayanti Potong Kuku demi Urus Anak Aurel Hermansyah: Babysitter Kita Diva!
Lebih jauh dr. Andry memastikan bahwa metode persalinan caesar tidak akan mengurangi kemampuan perempuan untuk memiliki buah hati.
Hal yang sama juga berlaku untuk semua metode persalinan, baik spontan maupun vakum bukan faktor penentu apakah perempuan tersebut bakal sulit kembali mengandung buah hati.
"Faktor-faktor terkait sulit atau mudahnya seorang wanita menjadi hamil terkait kesehatan reproduksi wanita dan pasangannya, bukan metode persalinan," tutup dr. Andry.