Suara.com - Kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Hari ini Kementerian Kesehatan mencatat terdapat 206 pasien Covid-19 yang meninggal dalam sehari.
Ini meningkat dari sebelumnya 167 pasien meninggal. Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sempat berkelakar dan mengklaim bahwa virus corona varian omicron yang saat ini jadi pemicu gelombang Covid-19 hanya dua kali lebih mematikan daripada flu biasa.
"Studi di luar negeri mengonfirmasi menurunnya tingkat kematian karena Covid-19. Misalnya pada pertengahan tahun 2020 Covid-19 dideteksi 13 kali lebih mematikan dari flu biasanya," kata Luhut dalam jumpa pers, Senin (14/2/2022).
Dia menegaskan bahwa Covid-19 Omicron diprediksi hanya 2 kali lebih mematikan dari flu. Pada awal Januari lalu, Kepala WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, telah memperingatkan agar tidak menganggap Omicron sebagai varian ringan.
Baca Juga: Yuk Disiplin Prokes! Dua Hari Terakhir, Kesembuhan Covid-19 di Solo Lebih 100 Kasus
Ia menegaskan bahwa varian omicron juga menjadi penyebab kematian orang di seluruh dunia. Dikutip dari BBC, studi terbaru menunjukkan bahwa Omicron cenderung tidak membuat orang sakit parah daripada varian Covid sebelumnya. Tetapi rekor jumlah orang yang tertular telah membuat sistem kesehatan di bawah tekanan berat.
"Meskipun Omicron tampaknya tidak terlalu parah dibandingkan dengan Delta, terutama pada mereka yang divaksinasi, itu tidak berarti itu harus dikategorikan sebagai ringan," kata Dr Tedros pada konferensi pers, beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan sama seperti varian sebelumnya, omicron membuat orang dirawat di rumah sakit dan membunuh orang. Faktanya, tsunami kasus sangat besar dan cepat, sehingga membanjiri sistem kesehatan di seluruh dunia.