Suara.com - Dalam waktu singkat tiga bulan, virus corona varian Omicron telah menjadi jenis virus corona yang mendominasi di seluruh dunia.
Berbeda dengan Delta, varian Omicron memiliki gejala yang hampir sama seperti flu biasa, seperti pilek, sakit tenggorokan, nyeri tubuh, nyeri dada, kelelahan dan sakit kepala.
Namun, beberapa orang mengatakan bahwa sakit kepala akibat infeksi SARS-CoV-2 Omicron terasa 'aneh' dan persisten.
Berikut tiga cara membedakan sakit kepala yang disebabkan Omicron dengan lainnya, dilansir Times of India.
Baca Juga: Jessica Iskandar Beberkan Gejala Covid-19 yang Dialami El Barack, Sakit Kepala Sampai Muntah
1. Intensitas sedang sampai menyakitkan
Intensitas sakit kepala tergantung pada pemicunya. Bisa ringan, jika disebabkan oleh stres, dan bisa parah jika karena migrain.
Dalam kasus infeksi Omicron, intensitas sakit kepala sebagian besar sedang hingga parah. Rasanya seperti berdenyut, menekan, atau menusuk, yang jarang terjadi pada kasus sakit kepala umum.
Selain itu, sakit kepala bisa berlangsung selama tiga hari meski Anda meminum obat penghilang rasa sakit secara teratur.
2. Terasa di dua sisi kepala
Baca Juga: Sakit Kepala Hingga Batuk, Kenali Dengan Jelas Ciri-ciri Gejala Omicron Ini
Umumnya, sakit kepala akan lebih terasa di salah satu bagian kepala, seperti tengah, sisi kiri, atau sisi kanan.
Sementara pada infeksi Omicron, sakit kepala ini terasa di kedua sisi kepala. Seluruh bagian kepala mungkin terasa tegang dan sakit.
3. Disertai peradangan
Menurut para ahli, sakit kepala dalam kasus Omicron bisa menjadi reaksi peradangan tubuh saat melawan virus. Saat virus berkembang biak di sistem pernapasan, virus juga memengaruhi sinus, yang menyebabkan peradangan.
Jadi, sakit kepala biasanya terjadi dengan peradangan pada sinus. Jika Anda menderita sakit sinus, maka sakit kepalanya bisa lebih buruk.