Dialami Mendiang Dorce Gamalama, Ini Alasan Covid-19 Sangat Berbahaya Bagi Pengidap Diabetes

Rabu, 16 Februari 2022 | 10:05 WIB
Dialami Mendiang Dorce Gamalama, Ini Alasan Covid-19 Sangat Berbahaya Bagi Pengidap Diabetes
Mendiang Dorce Gamalama. [Ismail/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presenter senior Dorce Gamalama meninggal dunia pada Senin (16/2/2022) pagi. Kerabat dekat Dorce, Hetty Sunjaya, mengatakan bahwa sahabatnya itu dirawat di rumah sakit akibat terinfeksi Covid-19.

"Beliau kena Covid hampir 3 minggu di rumah sakit," kata Hetty, kepada awak media, Rabu (16/2/2022).

Saat dibawa ke rumah sakit, kondisi Dorce langsung drop hingga tak sadarkan diri. Setelah itu, kondisi pembawa acara Dorce Show itu terus menurun.

Diketahui, Dorce juga memiliki komorbid atau penyakit penyerta diabetes yang sudah lama diidapnya.

Baca Juga: Dorce Gamalama Meninggal Dunia, Okky Madasari: You Are The Queen!

"Langsung drop, nggak sadarkan diri sampai meninggalnya," kata Hetty.

Erick Thohir saat menjenguk Dorce Gamalama. (Twitter.com/Erickthohir)
Erick Thohir saat menjenguk Dorce Gamalama. (Twitter.com/Erickthohir)

Saat ini, jenazah Dorce Gamalama masih berada di RSPP Simprug, Jakarta. Prosesi pemakaman akan dilakukan oleh pihak rumah sakit dengan tata cara Covid-19.

Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 juga menyampaikan bahwa pasien virus corona di Indonesia yang meninggal kebanyakan memiliki komorbid diabetes melitus.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, hal tersebut berdasarkan data yang dihimpun dari sistem rumah sakit online pada 13 Februari 2022.

"Mayoritas kasus positif yang meninggal dunia dikontribusikan oleh komorbid diabetes melitus dan 15 persen di antaranya bahkan memiliki riwayat komorbid lebih dari satu jenis penyakit," kata Wiku dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (15/2/2022).

Baca Juga: Belajar dari Mendiang Dorce Gamalama, Begini Cara Diabetes Merusak Organ Tubuh Hingga dapat Merenggut Nyawa

Wiku menambahkan, sebagian besar pasien positif Covid-19 yang mengalami gejala berat hingga kritis juga memiliki komorbid diabetes melitus dan hipertensi.

"Dan 19 persen dari mayoritas tersebut bahkan memiliki riwayat komorbid lebih dari satu jenis penyakit," ujarnya.

Hubungan antara komorbid diabetes dengan Covid-19 itu telah dibuktikan dalam studi Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

CDC mengatakan, infeksi Covid-19 bisa memperparah sistem organ yang telah rusak akibat penyakit diabetes sebelumnya.

Infeksi virus corona SARS Cov-2 itu juga bisa semakin meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh melalui serangan langsung sel pankreas yang mengekspresikan reseptor angiotensin converting enzyme.

Covid-19 juga bisa menyebabkan stres hiperglikemia akibat badai sitokin dan perubahan metabolisme glukosa.

"Infeksi SARS Cov-2 dapat menyebabkan diabetes tipe 1 atau tipe 2 melalui mekanisme yang kompleks dan berbeda. Tenaga kesehatan di lapangan harus menyadari konsekuensi jangka panjang dan memantau orang berusia 18 tahun ke atas dalam beberapa bulan setelah infeksi Covid-19 untuk potensi diabetes" kata CDC, dikutip dari situs resminya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI