Suara.com - Sebuah penelitian baru menemukan obat anti-virus Molnupiravir diharapkan mampu melawan varian Omicron, yang sangat menular dari varian virus corona lain.
Obat anti-virus Molnuvapir ini juga diketahui lebih bermanfaat daripada antibodi monoklonal untuk melawan varian virus corona, termasuk varian Omicron.
Studi tersebut menunjukkan bahwa belum ada studi klinis yang menunjukkan efektivitas molnupiravir pada orang yang terinfeksi varian Omicron.
Tapi, analisis subkelompok menemukan molnupiravir efektif terlepas dari jenisnya, meskipun tidak ada data yang tersedia untuk efeknya pada varian Omicron.
"Tidak seperti antibodi monoklonal, mekanisme kerja molnupiravir tidak tergantung pada mutasi pada protein lonjakan. Sehingga obat ini diharapakan mampu melawan varian Omicron," kata Diabetes & Metabolic Syndrome: Clinical Research & Review dikutip dari Times of India.
Studi in vitro sel VeroE6-GFP menunjukkan bahwa molnupiravir mempertahankan aktivitasnya. melawan varian Alpha, Beta, Gamma, Delta, dan Omicron yang menjadi varian perhatian.
Temuan ini dilakukan bersama oleh tim dokter di Fortis C-DOC, GD Hospital and Diabetes Institute, Jawaharlal Nehru Medical College and Hospital, dan Diabetes Foundation.
Lebih lanjut, penelitian tersebut juga menyatakan bahwa antivirus molnupiravir mungkin jauh lebih baik daripada antibodi monoklonal dan remedivisir.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), Casirivimab-imdevimab Regeneron tidak efektif melawan varian Omicron.
Baca Juga: Profesor Zubairi Sebut Indonesia Belum Sampai Puncak Gelombang Ketiga Virus Corona Varian Omicron
Di sisi lain, molnupiravir juga bisa digunakan pasien dalam rawat jalan dengan biaya lebih rendah.
Penelitian ini juga membuktikan bahwa pemberian Molnupiravir selama 5 hari dapat mengurangi kematian akibat varian virus corona secara efektif dan biayanya relatif lebih rendah.
Penelitian ini merekomendasikan penggunaan molnupiravir pada orang dewasa di atas 18 tahun dan wanita tidak hamil.