Lebih dari 1.400 Pekerja Kota New York Dipecat Karena Tolak Mandat Wajib Vaksinasi Covid-19

Risna Halidi Suara.Com
Selasa, 15 Februari 2022 | 13:49 WIB
Lebih dari 1.400 Pekerja Kota New York Dipecat Karena Tolak Mandat Wajib Vaksinasi Covid-19
Ilustrasi Kota New York, di Amerika Serikat.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Walikota New York Eric Adams mengumumkan bahwa lebih dari 1.400 pekerja sekelas PNS di sana diberhentikan dari pekerjaan karena menolak mandat untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Dari ribuan pekerja tersebut, 914 di antaranya adalah pekerja di Departemen Pendidikan dan 101 lainnya di Otoritas Perumahan.

Mandat wajib vaksinasi sendiri dikeluarkan oleh pendahulu Adams, Bill de Blasio pada Oktober, di mana seluruh pekerja kota diwajibkan mendapat vaksinasi Covid-19.

"Saya ingin mereka bertahan, saya ingin mereka menjadi pegawai kota, tetapi mereka harus mematuhi aturan," kata Adams saat melakukan konferensi pers, 10 Februari 2022 lalu, dikutip Suara.com dari Newsweek.

Baca Juga: Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak Sebut Vaksinasi Dosis 1 Capai 92,70 Persen

"Kami tidak memecat mereka. Mereka berhenti Ini tanggung jawabnya jelas," tambah Adams.

Meski 'baru' 1.430 orang yang dipecat, namun pihak kota New York mengaku siap kehilangan total 3.000 pegawai lainnya, atau satu persen dari total seluruh PNS di kota New York, Amerika Serikat.

Ditulis Times, pengurangan tersebut masih bagian dari respon menolak mandat vaksinasi yang ditetapkan oleh pemerintah New York.

Pada 11 Februari 2022 lalu, banyak pekerja kota New York yang turun ke jalan dan memprotes pemecatan tersebut.

Cassey McFadden, pensiunan yang bekerja sebagai guru lebih dari 25 tahun, terpaksa harus kembali mengajar sebagai guru pengganti karena banyak sekolah kekurangn guru akibat Covid-19. Ia juga mengatakan bahwa mandat wajib vaksin Covid-19 merupakan sesuatu hal yang 'memalukan'.

Baca Juga: Cakupan Vaksinasi Lansia di Purbalingga Tembus 71,53 Persen

Cassey sendiri belum mendapatkan vaksin karena memiliki alergi parah dan harus melakukan tes secara berkala setiap minggu. Ia juga mengatakan bahwa dirinya bersedia menjadi guru pengganti karena membutuhkan uang agar bisa tetap bertahan.

"Mengapa mereka begitu kejam dan membuat orang kehilangan pekerjaan ketika yang mereka lakukan hanyalah melakukan tes Covid-19 mingguan?" kata Cassey.

Di sisi lain, seorang petugas pemadan kebakaran New York yaitu Paul Schweit mengatakan bahwa para anggota pemadam kebakaran yang menolak mandat vaksinasi Covid-19 akan segera dipecat pada Jumat pekan ini.

"Kami meminta kebebasan untuk memilih," kata Paul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI