Suara.com - Penyakit kanker bisa dialami siapa saja, dari rentang usia berapa pun. Secara media, kanker atau tumor ganas adalah pertumbuhan sel atau jaringan yang tidak terkendali, terus bertumbuh dan bertambah, serta immortal atau tidak dapat mati.
Anak termasuk kelompok yang rentan alami kanker. Menurut Kementerian Kesehatan RI, kanker anak merupakan kanker yang menyerang anak berusia di bawah 18 tahun, termasuk bayi yang masih dalam kandungan.
Data Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (SriKanDI) pada 2005-2007, diperkirakan angka kejadian kanker anak (0-17 tahun) sebesar 9 per 100.000 populasi anak. Pada anak usia 0-5 tahun angka kejadiannya lebih tinggi, yaitu 18 per 100.000 anak. Sedangkan pada usia 5-14 tahun, prevalensinya sebesar 10 per 100.000 anak.
Kemenkes mencatat, terdapat enam jenis kanker yang sering terjadi pada anak-anak. Di antaranya, leukemia, retinoblastoma, osteosarkoma, neuroblastoma, limfoma maligna, dan karsinoma nasofaring.

Kasus kanker anak tertinggi merupakan leukemia dengan jumlahnya mencapai 2,8 per 100.000 populasi. Kemudian, retinoblastoma sebanyak 2,4 per 100.000 populasi. Dilanjutkan osteosarkoma sebanyak 0,97 per 100.000 poluasi.
Kanker limfoma maligna sejumlah 0,75 per 100.000 populasi, karsinoma nasofaring sebanyak 0,43 per 100.000 populasi, dan neuroblastoma dengan 10,5 per 1.000.000 populasi.
Dokter spesialis anak di Rumah Sakit Khusus Kanker Dharmais, Jakarta, dr. Mururul Aisyi, SpA(K)., mengatakan bahwa kanker pada anak lebih sulit diketahui, dibandingkan kanker pada orang dewasa.
"Karena anak-anak pada umumnya belum mampu untuk mengemukakan apa yang dirasakan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali tanda dan gejala kanker pada anak, sehingga dapat dilakukan penanganan segera dan tingkat kesembuhan menjadi lebih besar," kata dokter Marurul, dikutip dari situs resmi Kemenkes.
1. Leukemia
Baca Juga: Dukungan Psikososial Sangat Membantu Pasien Kanker, Apalagi Saat Pandemi Ini
Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang.