Tidak Pakai Plastik Sungguhan, Ternyata Ini Asal-Usul Istilah Bedah Plastik

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 15 Februari 2022 | 11:40 WIB
Tidak Pakai Plastik Sungguhan, Ternyata Ini Asal-Usul Istilah Bedah Plastik
Ilustrasi pisau untuk bedah plastik. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Istilah bedah plastik mungkin tidak asing lagi di telinga banyak orang. Dari segi kedokteran, ilmu bedah plastik sendiri memiliki ruang lingkup yang lebih luas, bahkan meliputi fungsi rekonstruksi guna memperbaiki bentuk tubuh yang rusak.

Meskipun kerap dikaitkan dengan tindakan mengubah bagian tubuh tertentu agar tampak semakin menarik, sejatinya operasi bedah plastik berfokus pada perbaikan jaringan tubuh atau kulit yang rusak dan cacat akibat kondisi tertentu, misalnya luka bakar, kecelakaan, tumor, dan penyakit bawaan sejak lahir.

Selain memperbaiki bentuk tubuh yang rusak atau cacat, tindakan bedah plastik juga sering dilakukan untuk mengubah bagian tubuh supaya terlihat lebih menarik (kebutuhan estetis).

Menariknya dalam proses bedah plastik, dokter tidak menggunakan plastik yang biasa digunakan dalam keseharian. Lantas, dari mana istilah bedah plastik muncul?

Baca Juga: Kesaksian Warga Terkait Temuan Mayat Dalam Paket Kardus di Bogor Sudah Dikerumuni Lalat

Ilustrasi operasi. (Pixabay)
Ilustrasi operasi. (Pixabay)

"Kosakata 'plastik' pada bedah plastik, diawali oleh bahasa Yunani, yaitu Plastikos yang artinya adalah membentuk. Artinya, sama sekali tidak menggunakan plastik dan selain untuk 'normalisasi' bekas luka, bedah plastik dapat merubah suatu bagian tubuh menjadi bentuk yang lebih ideal. Oleh karenanya terbagi menjadi Bedah Plastik Rekonstruksi dan Bedah Plastik Estetika," tutur dokter Pritha, Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik dari Siloam Hospitals Jambi dalam keterangannya.

Pritha menjelaskan bedah plastik tidak selalu untuk kecantikan. Menurutnya bedah plastik juga digunakan untuk kondisi medis tertentu yang membutuhkan penanganan bedah plastik, yaitu :

  • Kanker, termasuk kanker kulit dan kanker payudara
  • Luka bakar atau adanya bekas luka yang mengganggu penampilan pun fungsi tubuh.
  • Kelainan bawaan sejak lahir, misalnya bibir sumbing.
  • Cedera fisik yang mengakibatkan bagian tubuh rusak atau cacat dan Perbaikan bagian tubuh yang rusak akibat pengangkatan jaringan kanker.

Ia melanjutkan, bahwa cidera fisik yang mengakibatkan bagian tubuh rusak atau cacat dan perbaikan bagian tubuh yang rusak atau adanya luka pada tubuh dapat disembuhkan melalui operasi bedah plastik.

Adapun kategori luka pada tubuh dibagi berdasarkan proses (waktu) penyembuhannya yang dibagi dua bagian besar yaitu :

Luka Akut, adalah luka yang akan sembuh sesuai dengan waktu proses contohnya : Luka operasi, Luka kecelakaan, Luka bakar dan lainnya

Baca Juga: Kecanduan Sabu, Empat Pemuda Nekat Curi Puluhan Kursi Masjid di Pekanbaru

Luka kronis Luka yang katagori serius yang tidak bisa diatasi dengan pengobatan selama jangka waktu tertentu ( satu bulan).

Adapun fase luka sampai dikatakan sembuh antara lain :

  • Hemostasis ( pembekuan darah)
  • Inflamasi ( peradangan)
  • Proliterasi ( jaringan baru)
  • Maturasi ( pematangan dan penguatan jaringan baru).

"Artinya perawatan luka dengan bedah plastik akan memperbaiki fungsi bahkan bentuk tubuh yang mengalami luka akut maupun kronis, kecelakaan, benjolan bekas tumor, kelainan bibir sumbing dan lainnya," tutur dokter Pritha yang berpraktek di hari Rabu dan Jumat ( 13.30 -15. 30) di Rumah Sakit Siloam Jambi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI