Smartphone Meningkatkan Rasa Terasing dan Kesepian pada Remaja di Sekolah, Efeknya Semakin Parah akibat Media Sosial

Selasa, 15 Februari 2022 | 09:55 WIB
Smartphone Meningkatkan Rasa Terasing dan Kesepian pada Remaja di Sekolah, Efeknya Semakin Parah akibat Media Sosial
Ilustrasi smartphone (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kelompok remaja sekarang lebih kesepian di sekolah daripada 20 tahun yang lalu. Semua itu disebabkan oleh penggunaan ponsel pintar atau smartphone.

Menurut studi yang terbit di Journal of Adolescence ini, dilansir Daily Mail, smartphone membuat para remaja membatasi komunikasi para remaja.

Dalam studi yang dilakukan di Inggris ini, peneliti melihat proporsi anak usia 15 dan 16 tahun yang merasa terasing dari teman sebayanya meningkat tiga kali lipat (33%) sejak tahun 2000.

Sementara pada tahun 2000, tingkat kesepian remaja usia tersebut hanya 10 persen dan tidak ada penurunan signifikan pada 2003, yang mana hanya turun ke 9 persen.

Baca Juga: Cara Mengatasi Kesepian dan Rasa Malu saat Bersosialisasi, Introvert Wajib Tahu!

Namun pada 2012, angka semakin meningkat menjadi 15 persen, lalu semakin melonjak pada 2015 menjadi 25 persen.

Ilustrasi smartphone (pexels)
Ilustrasi smartphone (pexels)

Kenaikan rasa terasing dan kesepian bertepatan dengan meluasnya penggunaan ponsel pintar dan media sosial dalam kelompok usia tersebut.

Para remaja menjadi kurang berinteraksi dan merasa dikucilkan ketika mereka melihat foto teman-temannya di media sosial sedang bersenang-senang tanpa mereka.

Selain itu, tren peningkatan lebih banyak terjadi pada remaja perempuan daripada laki-laki.

Tim peneliti, yang dipimpin oleh San Diego State University, mengatakan bahwa kesepian di sekolah merupakan prediktor kesejahteraan yang rendah dan depresi di kalangan remaja.

Baca Juga: Venna Melinda Resmi Dilamar Ferry Irawan, Verrel Bramasta Akui Ibunya Sempat Kesepian

"Kesejahteraan remaja mulai menurun setelah tahun 2012, bersamaan dengan meningkatnya akses smartphone," jelas peneliti.

Ketika mempelajari anak-anak secara global, peneliti menambahkan bahwa media sosial menambah efek negatif dari dampak smartphone.

Sebab, media sosial dapat meningkatkan perasaan kehilangan atau mengarah pada perundungan cyber atau cyber bullying.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI