Suara.com - Virus corona Covid-19 menimbulkan gejala yang berbeda pada setiap orang yang terinfeksi. Pada saat gelombang kedua delta, banyak pasien Covid-19 mengalami demam, batuk, kelelahan, hingga kehilangan penciuman (anosmia).
Namun, gejala omicron dinilai lebih berbeda. Varian omicron memang disebut lebih punya karakteristik yang membuatnya lebih menular. Oleh sebab itu penting bisa mengenali gejala omicron sejak awal.
Salah satu yang kerap dikeluhkan ialah perubahan pada kulit dan juga bibir pecah-pecah. Tapi benarkah hal tersebut? Dilansir dari Times of India berikut ini empat gejala omicron pada kulit.
Perubahan Jari Kaki
Pada gejala pertama, seorang yang terinfeksi Covid-19 Omicron akan mengalami perubahan warna di jari kakinya. Mulai dari berwarna merah dan ungu, bahkan mirip dengan peradangan. Di sisi lain, perubahan jari kaki ini juga menyebabkan rasa gatal yang dideritanya.
“Banyak orang tidak merasakan apa-apa pada awalnya, dan baru menyadari bahwa mereka terinfeksi Covid-19 ketika melihat perubahan warna atau pembengkakan pada kaki,” ungkap American Academy of Dermatology Association.
“Selain pembengkakan dan perubahan warna, jari kaki Covid juga menyebabkan lecet, gatal, atau nyeri. Beberapa orang mengalami benjolan yang menyakitkan atau area kulit kasar. Sementara, juga timbul sedikit nanah di bawah kulit mereka,” ungkapnya lebih lanjut.
Bibir Pecah-Pecah
Banyak gejala infeksi Covid lainnya yang tidak hanya gejala flu biasa, tetapi juga terjadi pada bibir yang pecah-pecah. Jika Anda memiliki bibir pecah-pecah atau bibir sakit, dapat dikatakan bahwa Anda mungkin pernah terinfeksi Covid-19 di masa lalu, atau sedang melalui kondisi pasca-Covid.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kuwait Mulai Izinkan Orang yang Belum Divaksinasi Untuk Bepergian
Meski ada beberapa komplikasi medis yang menyebabkan kulit kering, terkait penularan Covid-19 dan kulit kering telah terlihat pada banyak pasien, berikut ungkap para ahli.
Biasanya, kulit kering juga mengalami rasa gatal. Dan ini dapat muncul selama infeksi, atau bertahan di kulit selama berbulan-bulan setelah infeksi.
Gatal-Gatal
Gejala ini merupakan kejadian yang umum saat tubuh terpapar alergen atau alergi. Namun, ahli dermatologi mengatakan, pasien dengan Covid-19 positif mengembangkan gejala ruam merah yang menyebabkan gatal-gatal. Jika Anda mengalami ruam di kulit, bahkan tanpa terkena alergen apapun, dapat dikatakan Anda telah terpapar virus Corona.