Kasus Covid-19 di Indonesia Terus Menurun, Kita Sudah Lewati Puncak Gelombang Ketiga Omicron Belum Sih?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 15 Februari 2022 | 09:15 WIB
Kasus Covid-19 di Indonesia Terus Menurun, Kita Sudah Lewati Puncak Gelombang Ketiga Omicron Belum Sih?
Ilustrasi virus corona. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan dalam dua hari belakangan. Kasus yang sebelumnya berkisar di angka 55 ribu, turun menjadi 44 ribu, dan terus berkurang hingga sekitar 36 ribu.

Dengan terus menurunnya kasus Covid-19 di Indonesia ini, banyak yang menggap bahwa puncak gelombak ketiga omicron sudah terlewati. Banyak masyarakat juga berharap bahwa kasus akan segera melandai. Tapi benarkah?

Meski demikian, menurut Epimdemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman, masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan dan mengatakan bahwa Indonesia telah melewati puncak gelombang ketiga. Menurut analisis Dicky, penurunan kasus selama dua hari belakangan terjadi karena tes yang dilakukan masih kurang mumpuni.

"Bicara kasus menurun juga karena testing kita belum adequate, minimal itu dites empat orang per 1000 penduduk per minggu. Dan kita belum pada tahap itu," kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Selasa, (15/2/2022).

Baca Juga: Gresik Catat Kasus Kematian Pertama Akibat Virus Corona di Gelombang Tiga Pandemi Covid-19 Ini

Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)

Kondisi tes yang demikian, membuat banyak kasus lolos dan tidak terdeteksi. Menurutnya salah satu tanda kasus belum menurun juga bisa dilihat dari angka kematian.

"Dan kalau angka kematian meningkat ini menunjukkan kita ada kelemahan di deteksi dini, di hulu dan hilir, dan tes positivity rate meningkat, trennya meningkat, jadi artinya ada banyak infeksi masyarkat tidak terdeteksi," ujar Dicky.

Menurutnya, kondisi saat ini justru mirip saat gelombang delta akan mencapai puncak. Terlebih, pada kasus omicron, punya karakteristik penyebaran yang berbeda antardaaerah.

"Ini yang saya amati, ini yang akan terjadi di indonesia beda dengan delta yang terkesan homogen, ini yang terkesan berbareng, kemungkinan Jakarta dan Jabodetabek mencapai puncak lebih dulu baru terus disusul di daerah jawa dan luar jawa,: kata dia.

Menurutya, kondisi saat ini harus disikapi dengan sangat hati-hati. Karena respons yang diambil akan menetukan penularan kasus ke depan.

Baca Juga: Pemerintah Terapkan Travel Bubble Untuk Delegasi G20

"ini yang harus kita pahami, dan sekali lagi kita biasanya akan memerlukan waktu satu minggu untuk kita melewati puncak, baru kita percaya diri melewati puncak. Bukan sekadar naik turun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI