Suara.com - Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Panjaitan menyebut bahwa kasus Covid-19 di berbagai daerah mulai melandai. Hal tersebut yang menjadi dasar Pemerintah memutuskan untuk tidak melakukan pengetatan aktivitas pada penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM ) level 3
"Kita belum lihat untuk ada pengetatan lagi, tidak, justru kita pelonggaran-pelonggaran yang kita lakukan tetapi dengan monitoring yang ketat," kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan seperti dikutip dari ANTARA.
Ia mengatakan salah satu daerah dengan kasus Covid-19 yang mulai melandai ialah DKI Jakarta. Ia mengatakan selama empat hari belakangan kasus terus turun.
Selain itu, keterisian rumah sakit yang menjadi indikator pemerintah, seperti RSDC Wisma Atlet Kemayoran, RSPI Sulianti Saroso, RS Persahabatan dan RS Pertamina, tidak menunjukkan peningkatan signifikan.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi: Tren Kasus Covid-19 di Jakarta akan Segera Turun
Sementara itu, kasus baru di Indonesia saat ini tambah 36.501. Atau menurun dari hari sebelumnya yang mencapai lebih dari 44 ribu.
Meski demikian, laporan kasus meninggal akibat Covid-19 hari ini justru melonjak. Bahkan menjadi yang tertiggi sepanjang 2022. Menurut catatan terbaru, ada 145 orang yang meninggal akibat Covid-19 hari ini.
Jumlah tersebut lebih dari hari sebelumnya 111 kasus.Penambahan kasus kematian COVID-19 paling banyak terlihat di DKI Jakarta, yakni 53 kematian.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa puncak kematian tersebut terjadi berselang dua pekan dari puncak kasus yang mencapai 56 ribu per hari.
Jika dibandingkan dengan varian Delta, kasus harian COVID-19 saat itu mencapai 56 ribu dengan kasus kematian 2.069 per hari.
"Belajar dari biasanya, kematian selang dua minggu tapi saya rasa tidak akan dari 111, bahkan sampai ke 500 (kasus) atau sampai 1.000 (kasus) itu tidak mungkin," kata Budi.
Kementerian Kesehatan mencatat 60 persen dari kasus kematian tersebut terjadi pada pasien yang belum divaksin, vaksin tidak lengkap, memiliki komorbid dan lansia.