Suara.com - Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa varian Covid berikutnya mungkin lebih berbahaya daripada Omicron. Para ilmuwan ini telah memperingatkan agar tidak lengah.
Peringatan itu datang bahkan ketika negara-negara di seluruh dunia secara bertahap berusaha untuk melonggarkan pembatasan Covid-19 dan pembatasan perjalanan.
Prof Mark Woolhouse, dari Universitas Edinburgh mengatakan bahwa masih belum jelas dari keluarga virus corona yang mana varian berikutnya akan datang.
“Varian Omicron tidak berasal dari varian Delta. Itu berasal dari bagian yang sama sekali berbeda dari pohon keluarga virus. Dan karena kita tidak tahu dari mana dalam silsilah keluarga virus sebuah varian baru akan datang, kita tidak bisa mengetahui seberapa patogen itu. Itu bisa kurang patogen tetapi bisa, dengan mudah, menjadi lebih patogen, ”katanya seperti dikutip dari The Guardian.
Pendapat Woolhouse didukung oleh Profesor Lawrence Young dari Universitas Warwick.
"Orang-orang tampaknya berpikir telah terjadi evolusi linier virus dari Alpha ke Beta ke Delta ke Omicron," katanya kepada Observer. “Tapi bukan itu masalahnya. Gagasan bahwa varian virus akan terus menjadi lebih ringan adalah salah. Yang baru bisa menjadi lebih patogen daripada varian Delta, misalnya.” katanya seperti dikutip The Guardian.
Meskipun masyarakat mungkin telah menunjukkan keengganan untuk lebih menjalani pembatasan virus corona, keputusan untuk mencabut semua pembatasan juga menuai kritik dari bagian masyarakat Inggris.
Di Indonesia sendiri, varian Omicron disebut-sebut menjadi salah pemicu meningkatnya kasus Covid-19. Bahkan, beberapa waktu lalu, kasus Covid-19 di Indonesia sempat tembus 55 ribu.
Baca Juga: Update: RSDC Wisma Atlet Kemayoran Rawat 3.759 Pasien Positif COVID-19, BOR 45 Persen