Profesor Zubairi Sebut Indonesia Belum Sampai Puncak Gelombang Ketiga Virus Corona Varian Omicron

Senin, 14 Februari 2022 | 08:24 WIB
Profesor Zubairi Sebut Indonesia Belum Sampai Puncak Gelombang Ketiga Virus Corona Varian Omicron
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Virus corona varian Omicron pertama kali ditemukan di Indonesia pada pertengahan Desember lalu. Setelah itu, kasus positif harian baru baru mulai meningkat sebulan kemudian dengan mencapai ribuan kasus per hari.

Pada akhir Januari, kasus positif harian makin meningkat hingga puluhan ribu.

Ilustrasi pandemi (freepik.com/prostooleh)
Ilustrasi pandemi (freepik.com/prostooleh)

Berbeda dengan yang terjadi di Inggris. Negara itu mengalami kenaikan kasus sejak pertengahan Desember 2021, tak lama setelah mendeteksi penularan varian Omicron.

Pada akhir Desember 2021, jumlah kasus positif harian di Inggris mencapai 100 ribu per hari untuk pertama kalinya selama pandemi.

Data pada situs Worldometers menunjukkan bahwa dalam sepekan terakhir, kasus positif harian di Inggris rata-rata kembali di bawah 100 ribu.

Kondisi itu ditanggapi Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dengan mengonfirmasi bahwa pembatasan Covid-19 di sejumlah wilayah akan dilonggarkan pada akhir Februari. Tetapi, aturan itu hanya akan diambil apabila tren kasus positif terus turun.

Selain itu, aturan isolasi mandiri pasca-tes positif Covid-19 tetap diberlakukan, meskipun masa karantina telah dikurangi.

Johnson mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia akan membuat pernyataan pada Senin, 21 Februari, dengan menjabarkan strategi untuk hidup dengan Covid-19.

"Asalkan tren yang menggembirakan saat ini dalam data berlanjut, saya berharap bahwa kami akan dapat mengakhiri pembatasan domestik terakhir, termasuk persyaratan hukum untuk mengasingkan diri setelah tes positif," ujarnya.

Baca Juga: Dua Pasien Long Covid-19 Berhasil Sembuh setelah Minum Obat Antihistamin yang Dijual Bebas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI