Punya Kebiasaan Menghisap Vape Sejak Remaja, Paru-Paru Gadis Ini Jadi Rusak dan Sangat Lemah

Minggu, 13 Februari 2022 | 18:35 WIB
Punya Kebiasaan Menghisap Vape Sejak Remaja, Paru-Paru Gadis Ini Jadi Rusak dan Sangat Lemah
Vape atau rokok elektronik (elektrik). (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang remaja bernama Juliet Roberts (18) mengalami kerusakan paru-paru dan pneumonia akibat kebiasaannya menghisap vape sejak berusia 14 tahun.

Juliet dilarikan ke rumah sakit pada Januari lalu setelah kesulitan bernapas. Ia pun harus mendapat bantuan hidup dari mesin dan oksigen.

Sekarang, ketika ia dalam masa pemulihan di rumah, ia berisiko terkena serangan jantung karena tekanan paru-parunya lemah.

"Saya terbangun dengan perasaan seperti masuk angin dan tidak enak badan. Seiring berjalannya waktu, saya mulai merasa memburuk," jelas gadis dari Mount Pleasant, Tennessee, ini.

Baca Juga: Deteksi Kanker Paru-paru, Perhatikan Gejala Serius Ini pada Tubuh!

Tiga hari kemudian Juliet pun merasa kesulitan bernapas dan dilarikan ke rumah sakit oleh kekasihnya.

Juliet Roberts saat dirawat di rumah sakit (TikTok)
Juliet Roberts saat dirawat di rumah sakit (TikTok)

"Begitu dokter memeriksa vital saya, tiga perawat bergegas masuk karena kadar oksigen saya sangat rendah," sambungnya, dilansir New York Post.

Kondisinya memburuk, hingga dokter memasangkan ventilator untuk Juliet.

"Dokter mengatakan bahwa pada dasarnya saya sekarat, saya sangat lega bisa ke rumah sakit," imbuhnya.

Hasil x-ray paru-parunya tampak putih, menunjukkan betapa parah infeksi yang dideritanya.

Baca Juga: Deteksi Gejala Kanker Paru-Paru Sejak Dini, Cek Perubahan Jari Tangan!

"Ketika Anda mendapat hasil rontgen paru-paru, itu seharusnya berwarna hitam dan satu-satunya yang putih adalah tulang rusuk. Tapi milik saua, Anda hampir tidak bisa menghitung tulang rusuk saya karena betapa putihnya itu," sambung Juliet.

Juliet Roberts saat dirawat di rumah sakit (TikTok)
Juliet Roberts saat dirawat di rumah sakit (TikTok)

Juliet diberi tahu bahwa masa pemulihannya bisa mencapai tiga hingga 12 bulan. Dia harus hati-hati menghindari penyakit apa pun yang bisa membebani paru-parunya.

Detak jantung Juliet bisa melonjak hingga 150 hanya dari naik tangga, dan itu sangat berbahaya karena berisiko menyebabkan serangan jantung.

Gadis ini juga mengatakan bahwa paru-parunya tidak akan pernah kembali ke semula. Bahkan, kondisinya hanya cukup untuk membuatnya bernapas.

"Jika saya terkena flu biasa, kondisi saya akan kembali ke semula karena paru-paru saya sangat lemah. Teman-teman saya harus menjelani tes Covid-19 ketika berkunjung dan menemui saya, hanya untuk memastikan keamanan," tandas Juliet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI