Ilmuwan Kembali Menemukan Dampak Buruk Kekurangan Vitamin D: Menyebabkan Covid-19 Parah

Minggu, 13 Februari 2022 | 17:47 WIB
Ilmuwan Kembali Menemukan Dampak Buruk Kekurangan Vitamin D: Menyebabkan Covid-19 Parah
Ilustrasi Vitamin D. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmuwan Israel kembali menemukan dampak kekurangan vitamin D pada pasien Covid-19. Menunjukkan pentingnya nutrisi satu ini untuk kekebalan tubuh.

Dalam sebuah penelitian yang terbit pada Kamis awal bulan ini di PLOS One, sekitar setengah dari orang yang kekurangan vitamin D sebelum terkena Covid-19 mengembangkan penyakit parah dibanding yang memiliki kadar vitamin cukup.

Temuan itu berasal dari 253 orang yang dirawat di Galilee Medical Center di Nahariya, Israel, antara 7 April 2020 hingga 4 Februari 2021, lapor Science Alert.

Penulis studi dan dokter di Galilee Medical Center, Amiel Dror, mengataka bahwa temuannya membuktikan vitamin D membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus corona.

Baca Juga: Studi: Kekurangan Vitamin D Berpotensi Memperparah Gejala Omicron

Meski penelitian terjadi tahun lalu, temuan masih relevan untuk Omiron.

Ilustrasi suplemen vitamin D. (Shutterstock)
Ilustrasi suplemen vitamin D. (Shutterstock)

"Ini sama-sama relevan untuk Omicron seperti untuk varian sebelumnya," jelas Dror.

Tetapi, penelitian tidak membuktikan bahwa vitamin D dapat melindungi tubuh terhadap Covid-19, dan bukan alasan untuk menghindari vaksin serta meminum suplemen.

Menurut penelit Israel, vitamin D adalah satu bagian dari teka-teki kompleks yang mendasari Covid-19 parah, di samping penyakit komorbid, kecenderungan genetik, kebiasaan pola makan, dan faktor geof=grafis.

"Penelitian kami memerlukan studi lebih lanjut untuk menyelidiki apakah dan kapan suplementasi vitamin D di antara orang yang kekurangan vitamin D berdampak pada hasil Covid-19 parah," tandas peneliti.

Baca Juga: Studi Baru: Kekurangan Vitamin D Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI