Jadi, responden dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok yang kumur air garam selama isolasi diri dan kelompok yang menangani flu seperti biasanya selama isolasi.
Semua peserta mencatat perkembangan gejalanya dalam buku harian selama 2 minggu.
Hasilnya, mereka yang melakukan irigasi hidung dan berkumur air garam mengalami pilek yang lebih sebentar, kecil kemungkinannya menularkan virus ke orang lain dan sembuh dari virus tanpa obat-obatan.