Suara.com - Seorang wanita bernama Leah Green memperingatkan kepada orang tua lain untuk tidak sembarangan membolehkan siapa saja mencium anak yang masih bayi.
Ia memperingatkan hal itu ketika putrinya, Sandie, yang berusia 21 bulan (satu tahun 9 bulan) terinfeksi virus setelah dicium oleh orang lain di bagian bibir.
Leah membagikan foto putrinya yang mengalami luka melepuh di bibir, mulut bagian dalam, serta lidah.
"Dengarkan dan berlajar dari pengalaman langsung mengapa kalian tidak boleh mencium bayi atau anak-anak, terutama jika mereka bukan anak kalian!" tulis Leah, menunjukkan kekesalannya ketika mengunggah foto Sandie di Instagram.
Ia mengatakan bahwa putrinya terinfeksi virus herpes simplex setelah dicium seseorang di bibir.
"Dia memiliki dua bintik kecil di bibirnya, kemudian suhu tubuhnya melonjak hingga 39 derajat Celcius," ungkap leah, dilansir The Sun.
Dalam beberapa jam, bintik-bintik tersebut menyebar ke mulut dan wajah putrinya.
"Sentuhan sekecil apa pun akan membuat bintik-bintik itu berdarah dan dia akan berteriak kesakitan. Ia tidak bisa makan atau minum, yang mengakibatkan berat badannya turun dan dehidrasi," imbuhnya.
Berdasarkan laman NHS (sistem layanan kesehatan Britania Raya), virus herpes simplex dapat menyebar melalui kontak dekat, seperti berciuman, dan juga bisa melalui benda-benda yang digunakan bersama, seperti peralatan makan.
"Lukanya membutuhkan waktu untuk sembuh dan sangat menular, terutama ketika lepuhan pecah. Lepuh dapat menyebar di mulut dan gusi," tulis NHS.
Gejala pada anak-anak bisa berupa demam, sakit tenggorokan, lekas marah, dan produksi air liur bertambah.
Leah pun diperiksakan ke dokter dan diberi obat resep krim untuk bintik-bintik di bibirnya.