Sesalkan Peleburan Eijkman, Siti Fadilah: Perang ke Depan Itu Perang Virus dan Biologi

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 11 Februari 2022 | 11:57 WIB
Sesalkan Peleburan Eijkman, Siti Fadilah: Perang ke Depan Itu Perang Virus dan Biologi
Siti Fadilah Supari (youtube/Realita TV)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah mengatakan bahwa sektor kesehatan mesti menjadi ujung tombang dalam pertahanan Indonesia. Menurut Sit Fadilah Supari, ke depan perang yang dihadapi ialah perang biologi.

"Karena perang ke depan adalah perang virus dan perang biologi, ini kalau tidak kita siapkan dari sekarang akan grubak-grubuk," ujar Mantan Menkes era Susilo Bambang Yudhoyono itu saat diskusi dengan anggota DPR Melky Laka Lena dalam YouTube pribadinya.

Namun, dalam pembicaraan sebelumnya, ia menyayangkan peleburan Lembaga Biologi Molekular Eikman ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional. Ia menyebut bahwa peleburan tersebut merupakan keputusan yang sembrono.

"Nah ini mesti dijelaskan BRIN ini ada di mana, penelitian kesehatan ini nantinya ada di mana, laboratorium kesehatan ada di mana. Nah itu menurut pandangan kami rakyat kecil kebijakan (peleburan) ke BRIN itu sembrono atau kurang tepat untuk kemajuan riset indonesia, untuk menghadapi perang perang virus ke depan," ujar Siti Fadilah.

Baca Juga: CEK FAKTA: Nigeria Hancurkan Jutaan Vaksin, Tidak Seperti RI yang Sengaja Bunuh Rakyat, Benarkah?

Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyambut gembira kedatangan varian omicron karena menandakan pandemi segera berakhir dan Covid-19 akan jadi flu biasa (Instagram/@siti_fadilah_supari]
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menyambut gembira kedatangan varian omicron karena menandakan pandemi segera berakhir dan Covid-19 akan jadi flu biasa (Instagram/@siti_fadilah_supari]

Oleh sebab itu, ia menyarankan ke DPR untuk bisa menguatkan sistem kesehatan.

"Semoga komisi 9 bisa mempersiapkan itu, walaupun pertahanan di komisi 1. Kemudian juga gabungan dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan, Badan Intelejen Negara, dan kemudian Kementerian Luar Negeri," kata dia.

"Itu satu komando, jadi koordinasnya, jadikalah itu satu komandi. Daripada Eijkman dimasukkan ke BRIN lebih baik dijadikan lab independen dan TNI bisa ikut memasukkan ke dalam sistem pertahanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI