Studi: Virus Corona Dapat Menghancurkan Plasenta dan Sebabkan Kematian Janin

Jum'at, 11 Februari 2022 | 10:25 WIB
Studi: Virus Corona Dapat Menghancurkan Plasenta dan Sebabkan Kematian Janin
Ilustrasi Ibu Hamil.[Pixabay.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gambar mikroskop yang dipublikasikan oleh College of American Pathologists and Archives of Pathology and Laboratory Medicine menunjukkan sel-sel plasenta dari bayi lahir mati dengan infeksi SARS-CoV-2. Sel-sel virus ditunjukkan oleh noda yang lebih gelap.

Penelitian yang dipublikasikan pada Kamis, 10 Februari 2022, menunjukkan bahwa virus corona dapat menyerang dan menghancurkan plasenta, yang mungkin menjadi penyebab utama bayi lahir mati pada ibu hamil yang terinfeksi Covid-19.

Penelitian baru menunjukkan virus corona dapat menyerang dan menghancurkan plasenta dan menyebabkan bayi lahir mati pada ibu hamil yang terinfeksi.

Hasil studi ini kembali menegaskan bahwa wanita hamil menghadapi risiko yang lebih tinggi jika terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Jangan Dianggap Ringan, Ini Ciri-ciri Gejala Omicron yang Bisa Berujung ke Rumah Sakit

Para peneliti di 12 negara, termasuk Amerika Serikat, menganalisis jaringan plasenta dan mengotopsi 64 bayi lahir mati dan empat bayi baru lahir yang meninggal tak lama setelah lahir. Semua kasus melibatkan wanita yang tidak divaksinasi, yang terinfeksi Covid-19 selama kehamilan mereka.

Studi ini memperkuat bukti bahwa kerusakan plasenta lebih mungkin menyebabkan kelahiran mati daripada infeksi itu sendiri. Demikian dikatakan Dr. Jeffery Goldstein, ahli patologi di Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern.

Penulis utama Dr. David Schwartz, seorang ahli patologi Atlanta, mengatakan infeksi lain dapat menyusup ke plasenta dan menyebabkan lahir mati, biasanya dengan menginfeksi dan merusak janin. Contoh terbaru adalah virus Zika.

Dia dan rekan-rekannya ingin melihat keterkaitan kasus bayi lahir mati pada wanita hamil dengan Covid-19. Tetapi apa yang mereka temukan adalah bahwa plasentalah yang terinfeksi dan dihancurkan secara ekstensif.

Plasenta yang terinfeksi virus SARS-CoV-2. (College of American Pathologists and Archives of Pathology and Laboratory Medicine)
Plasenta yang terinfeksi virus SARS-CoV-2. (College of American Pathologists and Archives of Pathology and Laboratory Medicine)

Jaringan plasenta normal seharisnya berwarna kemerahan, dengan tekstur sehat dan kenyal. Namun, spesimen yang mereka pelajari kaku, dengan perubahan warna gelap pada jaringan mati.

Baca Juga: Garis Keturunan Virus Corona Misterius Bermunculan di Sampel Limbah Kota New York

Plasenta adalah organ yang terbentuk dan menempel pada rahim selama kehamilan. Ini terhubung dengan tali pusar, menyediakan oksigen dan nutrisi dari aliran darah ibu ke janin.

Virus kemungkinan mencapai plasenta melalui aliran darah, menempel pada sel-sel yang rentan dan menyebabkan peradangan yang tidak biasa, yang menghalangi aliran darah dan oksigen. Itulah yang menyebabkan kematian jaringan plasenta dan mati lemas, kata para peneliti.

Coronavirus juga terdeteksi pada beberapa janin, tetapi bukti mati lemas di dalam rahim menunjukkan kerusakan plasenta sebagai penyebab kematian yang lebih mungkin, kata mereka.

Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada bulan November menemukan bahwa di antara wanita hamil AS yang terinfeksi Covid-19, sekitar 1 dari 80 persalinan mengalami lahir mati.

Studi lahir mati terjadi rata-rata pada usia kehamilan 30 minggu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI