Suara.com - Semakin meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia membuat banyak orang rentan terpapar virus corona. Oleh sebab itu, Dokter Reisa menyarankan seseorang yang kontak erat dengan kasus positif Covid-19 sebaiknya melakukan isolasi mandiri.
Sementara itu, gejala omicron seringkali dianggap mirip dengan flu. Tapi, pada anak ada gejala yang khas ketika virus itu menginfeksi. Dua kabar tadi merupakan berita terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut berita terpopuler lainnya.
1. Kontak Erat dengan Pasien Positif Covid-19 Namun Hasil Tes Negatif? Dokter Reisa Tetap Anjurkan Karantina Mandiri

Peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi secara cepat dilaporkan sejumlah daerah dalam beberapa pekan terakhir.
Karakteristik virus Corona varian Omicron yang mudah menular membuat siapapun yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19 dianjurkan melakukan tes swab baik antigen ataupun PCR.
2. Ini Gejala Omicron Pada Anak-Anak yang Berbeda dengan Dewasa, Orangtua Mesti Waspada!

Sejak awal pandemi Covid-19 terjadi, infeksi virus corona SARS Cov-2 tak kenal usia. Namun, temuan di Amerika Serikat, varian yang lebih cepat menular juga meningkatkan prevalensi infeksi pada usia anak.
Para ilmuwan masih berusaha mencari tahu penyebab gejala lebih banyak menyebabkan tingkat rawat inap pada anak-anak. Di Amerika Serikat, pasien Covid-19 anak-anak menyumbang sekitar 5 persen dari total rawat inap. Jumlah itu naik empat kali lipat daripada gelombang virus corona sebelumnya.
Baca Juga: Kemenkes Prediksi Puncak Kasus Omicron Awal Maret, Bisa 3-6 Kali Lebih Tinggi dari Delta