Garis Keturunan Virus Corona Misterius Bermunculan di Sampel Limbah Kota New York

Kamis, 10 Februari 2022 | 14:33 WIB
Garis Keturunan Virus Corona Misterius Bermunculan di Sampel Limbah Kota New York
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok peneliti, termasuk ahli virologi Marc Johnson, telah mendeteksi empat varian 'samar' dari virus corona Covid-19 dalam sampel limbah.

Sampel tersebut diambil dari sistem saluran pembuangan umum Kota New York, Amerika Serikat, lapor Science Daily. Temuan ini terbit di jurnal Nature.

Penulis studi, Johnson, percaya mutasi 'samar' virus corona dalam sampel limbah ini kemungkinan berasal dari hewan. Meski asal-usulnya belum diverifikasi, ia percaya tikus merupakan sumbernya karena sering mengunjungi saluran pembuangan.

Berburu mutasi virus

Baca Juga: Penjelasan Mengenai Air Limbah Penyebab Pencemaran Air

Ide studi ini dimulai pada Maret 2020 setelah virolog John Dennehy terinspirasi dari penelitian Australia yang menggunakan air limbah untuk melacak penyebaran virus corona.

Rekan peneliti yang lain, profesor di Queensborough Community College Monica Trujillo pun meminta pejabat Departemen Perlindungan Lingkungan Kota New York untuk mengirimkan sampel air limbah untuk diteliti.

Varian baru virus Corona [Foto: Antara]
Varian baru virus Corona [Foto: Antara]

Ternyata penemuan ini tidak hanya terjadi di Kota New York saja, tetapi juga di wilayah lain, salah satunya St. Louis. Mereka menemukan mutasi berbeda dari yang saat itu beredar di masyarakat.

Peneliti pun memeriksa 5.000 sampel air limbah lainnya dari seluruh dunia dan menemukan garis keturunan virus corona dalam 7 sampel, semuanya dari Negara Bagian New York. Apa saja jenis mutasinya, virus tumbuh di rumah tangga.

Untuk asal-usulnya, peneliti memiliki beberapa hipotesis, yakni mutasi virus berasal dari infeksi manusia atau, garis keturunannya merupakan versi virus corona yang menginfeksi usus dan tidak sering ditemukan di saluran napas bagian atas (hidung atau tenggorokan).

Baca Juga: Rudy Prihatin Sungai Cikaniki Tercemar Limbah Tambang Emas Ilegal di Kawasan Gunung Pongkor

Jawaban atas misteri ini mungkin terletak pada pengurutan lebih banyak genom virus dari lebih banyak hewan secara teratur, menurut Live Science.

Peneliti khawatir temuannya ini justru akan memicu mutasi virus corona yang lain.

"Di sinlah kita harus melakukan penelitian," tandas Trujillo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI