Suara.com - Virus corona varian omicron masih terus merebak hingga hari ini. Bahkan omicron disebut sebagai pemicu meroketnya harian Covid-19 di sejumlah negara termasuk di Indonesia.
Meski demikian, banyak narasi menyebutkan gejala omicron relatif ringan, terutama bagi mereka yang telah divaksinasi Covid-19.
Tetapi masih ada beberapa gejala COVID-19 yang perlu diingat karena mungkin mengharuskan Anda untuk mengunjungi rumah sakit.
Organisasi Kesehatan Dunia baru-baru ini memperbarui halaman tanya jawab COVID-19 untuk menggambarkan perubahan terbaru terkait COVID-19 karena varian omicron.
Di halaman tersebut, WHO menjawab pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan orang jika seseorang yang mereka mengetahui bahwa ciri-ciri gejala omicron memburuk.
“Jika gejalanya memburuk, segera hubungi penyedia layanan kesehatan Anda,” kata WHOs seperti dikutip dari Dessert News.
WHO menguraikan gejala spesifik yang harus diwaspadai jika Anda khawatir tentang rawat inap. Sekali lagi, pedoman ini masih berlaku di tengah lonjakan varian omicron.
“Bergantung pada usia orang yang Anda rawat, gejalanya mungkin terlihat berbeda,” kata WHO.
“Orang dewasa mungkin terlihat dehidrasi, sesak napas, atau nyeri dada. Mereka mungkin juga mengeluh pusing. Anak-anak mungkin tiba-tiba tampak bingung atau menolak makan. Wajah atau bibir mereka mungkin membiru. Bayi mungkin tidak dapat menyusui. Gejala-gejala ini adalah tanda peringatan bahwa perawatan mendesak diperlukan.”
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kota Depok Terus Melonjak, Tempat Isolasi di PSJ UI Hampir Penuh
Para peneliti masih mencari varian omicron untuk melihat bagaimana dampaknya terhadap orang dan populasi yang berbeda. Sejauh ini, penelitian awal telah menemukan bahwa varian omicron dapat menghindari vaksin COVID-19 dan menyebabkan penyakit parah di antara yang tidak divaksinasi. Tapi, sebagian besar, penelitian menunjukkan varian omicron menyebabkan penyakit ringan pada manusia.