Suara.com - Saat masa kehamilan, ibu hamil perlu memberikan perhatian ekstra pada banyak hal, tak terkecuali kandungan skincare yang dipakai.
Perawatan kulit selama kehamilan juga sangat penting, namun ada kandungan skincare tertentu dalam kosmetik dan produk perawatan kulit yang harus dihindari selama kehamilan.
Sebab beberapa kandungan dalam produk kecantikan bisa berdampak pada tumbuh kembang bayi. Maka sebagai calon orang tua, penting untuk mengetahuinya agar tidak mengganggu kesehatan tumbuh kembang bayi.
1. Salicylic acid (asam salisiat)
Baca Juga: Sepanjang Pandemi, Perempuan Lebih Pilih Produk Kecantikan yang Bikin Kulit Mereka Glowing
Pada orang yang rentan berjerawat, asam salisiat adalah kandungan skincare yang bagus untuk digunakan. Asam salisilat memiliki sifat antiinflamasi yang dapat berbahaya bagi bayi. Bahan ini digunakan dalam berbagai macam produk mulai dari serum hingga lotion. Jadi pastikan untuk berhati-hati saat memilih krim untuk mengatasi jerawat saat hamil.
2. Hydroquinone (hidrokuinon)
Kandungan skincare ini biasanya digunakan sebagai agen pencerah yang membantu dalam depigmentasi kulit. Namun, dibandingkan dengan produk lain, hydroquinone lebih banyak menyerap ke dalam kulit.
3. Retinol
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan retinol selama kehamilan dapat memiliki banyak efek pada perkembangan embrio dan janin. Meski jumlah retinol pada penggunaan topikal minimal untuk diserap tubuh, lebih baik tidak mengambil risiko.
Baca Juga: Studi: Vaksinasi Covid-19 Pada Ibu Hamil Hasilkan Antibodi yang Bertahan Lama pada Bayi
4. Sunscreen (tabir surya)
Tidak semua tabir surya buruk bagi ibu hamil, dengan catatan hindari yang mengandung 6 persen oxybenzone. Oxybenzone dan avobenzone dalam tabir surya juga dapat menyebabkan gangguan hormon.
5. Essential oils (minyak esensial)
Segala sesuatu yang alami tidak otomatis aman. Seperti minyak esensial yang tidak aman untuk digunakan terutama selama tahap awal kehamilan karena dapat mempengaruhi tahap perkembangan bayi.