Kontak Erat dengan Pasien Positif Covid-19 Namun Hasil Tes Negatif? Dokter Reisa Tetap Anjurkan Karantina Mandiri

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 10 Februari 2022 | 12:54 WIB
Kontak Erat dengan Pasien Positif Covid-19 Namun Hasil Tes Negatif? Dokter Reisa Tetap Anjurkan Karantina Mandiri
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Perubahan Perilaku Reisa Broto Asmoro. (Dok. Youtube Sekretariat Negara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi secara cepat dilaporkan sejumlah daerah dalam beberapa pekan terakhir.

Karakteristik virus Corona varian Omicron yang mudah menular membuat siapapun yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19 dianjurkan melakukan tes swab baik antigen ataupun PCR.

“Jika mendapatkan tes pertama hasilnya positif, segera lanjutkan isolasi mandiri dengan dipantau melalui telemedisin atau layanan kesehatan lainnya seperti puskesmas,” jelas Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dokter Reisa Broto Asmoro, dikutip dari situs resmi Satgas Covid-19.

Bagaiman jika sudah tes Covid-19 dan hasilnya negatif? Terkait hal ini, Reisa mengatakan bahwa tidak ada salahnya untuk melakukan karantina mandiri ketika hasil tes Covid-19 negatif.

Baca Juga: Kasus Harian 1.000 Lebih, Pemimpin Hong Kong Minta Maaf Warga Antre Lama untuk Tes Covid-19

Siswa menjalani tes COVID-19 berbasis 'Polymerase Chain Reaction' (PCR) di SMP Negeri 2 Kuta, Badung, Bali, Selasa (25/1/2022). [ANTARA/Naufal Fikri Yusuf]
Siswa menjalani tes COVID-19 berbasis 'Polymerase Chain Reaction' (PCR) di SMP Negeri 2 Kuta, Badung, Bali, Selasa (25/1/2022). [ANTARA/Naufal Fikri Yusuf]

“Namun, jika tes pertama hasilnya negatif, ingat, jangan langsung menganggap pasti tidak tertular, anda sebaiknya tetap melanjutkan karantina mandiri, sambil memantau gejala yang timbul,” sambungnya.

Reisa mengatakan jika sudah terkonfirmasi positif Covid-19, hal yang paling tepat untuk dilakukan adalah karantina mandiri di rumah. Ia pun menyinggung kabar viral beberapa hari lalu yang menyebut turis positif Covid-19 malah jalan-jalan.

“Ketahuilah, meskipun saat ini anda tidak merasakan gejala apapun, tetapi bukan berarti gejalanya akan terus seperti itu. Dan tentunya risiko menularkan ke orang lain tetaplah sangat tinggi,” tegas Reisa.

Menurut Reisa, gejala yang muncul pada pasien Covid-19 saat ini cenderung mengalami gejala lebih ringan dibandingkan varian Delta. Hal tersebut dikarenakan varian Omicron lebih banyak menyerang saluran pernapasan atas.

“Kita tidak boleh terlalu cepat meremehkan virus ini. Bahkan sangatlah penting bagi kita semua untuk dapat menurunkan transmisi atau laju penularan,” sambung Reisa.

Baca Juga: Jangan Sembarangan Beri Obat! Ini Langkah yang Harus Dilakukan Orangtua Saat Anak Positif COVID-19

Reisa menegaskan bahwa salah satu cara untuk menurunkan risiko terbentuknya varian virus korona yang lebih berbahaya adalah dengan cara menurunkan laju penularan.

“Semakin tinggi laju penularan yang artinya semakin banyak virus yang memperbanyak dirinya, semakin besar kemungkinan virus ini dapat berkembang kembali atau bermutasi menjadi varian baru lagi,” jelas Reisa.

Selain itu, penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi juga dinilai mampu memberikan perlindungan dari penularan Covid-19. Reisa pun kembali mengajak masyarakat untuk memperketat kembali penerapan protokol kesehatan hingga mengurangi mobilitas yang tidak perlu.

“Mari ketatkan kembali penggunaan masker ketika berinteraksi dengan orang lain, terapkan jaga jarak, jangan berkerumun, rutinlah mencuci tangan dengan baik dan benar, serta kurangilah mobilitas yang tidak perlu terlebih dahulu. Terutama apabila anda termasuk kriteria masyarakat rentan, yakni memiliki komorbid, lansia, ataupun ibu hamil,” tutup Reisa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI