Vaksin Merah Putih Bakal Digunakan untuk Anak-anak? Ini Penjelasan Menkes Budi Gunadi

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 10 Februari 2022 | 08:25 WIB
Vaksin Merah Putih Bakal Digunakan untuk Anak-anak? Ini Penjelasan Menkes Budi Gunadi
ilustrasi vaksinasi anak. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggunaan vaksin merah putih untuk penanganan pandemi COVID-19 bakal dimulai dalam waktu dekat. Rencananya, vaksin buatan Indonesia akan diberikan sebagai vaksin booster untuk anak usia 3 sampai 6 tahun.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, vaksin tersebut dapat digunakan sebagai booster dan anak berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan dengan Presiden Joko Widodo.

"Untuk sementara dilihat, potensi vaksin Merah Putih untuk vaksin booster dan anak khususnya di atas 3-6 tahun. Di dunia tidak banyak vaksin (untuk anak 3-6 tahun) setahu saya baru Sinovac dan Pfizer. Untuk Pfizer juga sedang uji klinis," ucapnya.

Vaksin Merah Putih direncanakan dapat digunakan untuk vaksin donasi internasional dengan tujuan di beberapa negara di Benua Afrika.

Baca Juga: Ayo Ikuti, LRT Jakarta Buka Sentra Vaksinasi Primer dan Booster di Lokasi Ini

Uji Klinis Vaksin Merah Putih di Surabaya [SuaraJatim/Dimas Angga]
Uji Klinis Vaksin Merah Putih di Surabaya [SuaraJatim/Dimas Angga]

"Karena penetrasi distribusi vaksin di Afrika agak lambat. Banyak donasi vaksin berbentuk Moderna dan Pfizer yang membutuhkan logistik dengan suhu yang cukup tinggi minus 25 hingga minus 28 derajat celsius," kata dia.

Budi menegaskan Presiden Jokowi telah setuju menggunakan vaksin Merah Putih sebagai donasi Indonesia untuk negara-negara di luar negeri.

"Jadi tak hanya dipakai secara lokal (di Indonesia) saja tapi juga internasional juga," katanya.

Kendati demikian, lanjut Menkes, yang dibutuhkan saat ini adalah proses registrasi di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk uji klinis dan booster.

Selanjutnya, registrasi tersebut juga dibutuhkan untuk bisa digunakan sebagai donasi ke Afrika.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kota Bekasi: Angka Kematian Bertambah, Tingkat BOR Capai 55 Persen

"Harus dipastikan kelas vaksin ini di level internasional (jadi tidak uji klinis saja), tapi juga melakukan publikasi riset internasional sebanyak mungkin tentang vaksin sehingga bisa dilihat peneliti dunia," tutur dia. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI