Anak Tantrum, Awas, Orangtua Rentan Lakukan 4 Kesalahan Berikut

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 09 Februari 2022 | 18:30 WIB
Anak Tantrum, Awas, Orangtua Rentan Lakukan 4 Kesalahan Berikut
Ilustrasi anak tantrum. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak tantrum adalah salah satu perilaku yang paling sering terjadi pada anak usia 2 hingga 3 tahun. Ini merupakan ledakan emosi yang mengganggu, dan sering kali bikin resah orangtua.

Tantrum bisa terjadi di setiap situasi, yang bisa dipicu oleh hal kecil atau bahkan sederhana. Tantrum bahkan bisa terjadi di mana saja, termasuk di tengah orang banyak.

Hal inilah yang membuat orangtua berusaha untuk menghentikan anak tantrum dengan berbagai cara. Bahkan, sebelum tantrum dimulai, orangtua akan segera mengantisipasinya. Dan di sinilah para orangtua rentan berbuat kesalahan, yang berisiko memperburuk tantrum anak. Apa itu?

Simak penjelasannya di bawah ini, seperti dilansir dari Times of India.

Baca Juga: Orangtua Terlalu Mengatur Kebutuhan dan Keinginan Anak, Awas Bahaya Pola Asuh Helikopter Parenting!

1. Mengajak anak bicara

Ketika anak mulai mengamuk, beberapa orangtua mungkin mencoba berbicara baik-baik pada anak. Padahal, saat anak tantrum, tidak mudah untuk mengajak anak bicara lantaran emosi tengah menguasainya. Jadi, alih-alih mencoba mengajaknya berbicara, mengajak anak menjauhkan diri dari keramian di sekitarnya adalah solusi yang baik. Seteah itu, mintalah ia untuk menarik napas dalam-dalam atau melakukan sesuatu yang menenangkan pikiran seperti bernyanyi.

2. Memarahi anak

Tampaknya hampir tidak mungkin untuk mempertahankan ketenangan saat anak tantrum, apalagi jika dilakukan di depan umum. Tetapi, tak sedikit orangtua yang seperti itu.

Padahal, memarahi atau memukul hanya akan memperburuk situasi. Pada saat ini, penting untuk diingat bahwa anak menggunakan taktik tantrum mungkin untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, dan ia sepenuhnya menyadarinya.

Baca Juga: 3 Kesalahan Diet yang Membahayakan Tubuh, Jangan Diteruskan

Dengan memarahi, Anda menunjukkan ketidaksetujuan atas tindakannya, yang memberinya kekuatan besar dan cara jitu untuk menarik perhatian Anda nantinya.

3. Menyerah pada keinginan anak

Menyerah pada tuntutan anak hanya karena tantrumnya hanya akan memberikan satu pesan pada anak, yaitu jika mereka melakukan hal itu lagi nanti, maka ia akan mendapatkan apa yang diinginkannya.
Meskipun memang jauh lebih mudah jika menyerah pada keinginan anak, dengan tujuan supaya anak berhenti mengamuk, Anda sebaiknya tetap tegas pada anak. Tujuannya, supaya Anda tidak harus menghadapi perilaku yang sama di lain waktu.

4. Menyogok anak

Beberapa situasi tantrum mungkin akan mempermalukan Anda, misal anak tantrum di depan orang banyak. Dan akhirnya, meski Anda tidak mengabulkan keinginannya, Anda menyuap anak dengan sesuatu yang lain agar ia berhenti tantrum.

Namun, sama seperti poin sebelumnya, hal ini sangatlah tidak disarankan. Melakukan hal ini akan membuat anak percaya bahwa amukan dapat membantu mendapatkan keinginannya, dan ia akan terus mengulangi perbuatannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI