Bocah 6 Tahun Idap Sindrom Peradangan Multisistem setelah Terkena Covid-19, Kini Bertahan Hidup dari Mesin

Rabu, 09 Februari 2022 | 15:00 WIB
Bocah 6 Tahun Idap Sindrom Peradangan Multisistem setelah Terkena Covid-19, Kini Bertahan Hidup dari Mesin
Ilustrasi anak sakit. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang anak laki-laki bernama Zyaire Bell (6) asal Las Vegas harus menggunakan alat bantu hidup setelah menderita sindrom peradangan multisistem pada anak atau Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C).

MIS-C merupakan kondisi langka dan serius yang umum terjadi pada penderita Covid-19 parah atau yang memiliki sistem kekebalan lemah, lapor Newsweek. Bahkan, kondisi ini dapat menyebabkan kematian.

Peradangan terjadi banyak organ tubuh, seperti jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, dan organ pencernaan. Beberapa anak harus mengamputasi anggota tubuhnya setelah menderita MIS-C.

Zyaire dinyatakan positif pada September 2021. Ibunya, Sharella Ruffin, membawa putranya itu ke rumah sakit saat kondisinya memburuk.

Baca Juga: Cegah Peradangan Jantung, CDC Ingin Jeda Penyuntikkan Dosis Keempat Vaksin Covid-19 Diperpendek

Dokter memberi tahu Ruffin bahwa anaknya mengalami peradangan dan hatinya sudah sangat rapuh sehingga dokter mengaku tidak dapat menyelamatkan Zyaire.

Ilustrasi anak sakit. (Shutterstock)
Ilustrasi anak sakit. (Shutterstock)

Putranya kemudian diterbangkan ke rumah sakit anak-anak di Salt Lake City, Utah, sambil tetap dibantu mesin oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO) untuk mengoksidasi darahnya.

Selama dua minggu, kehidupan Zyaire bergantung pada mesin ECMO.

Ruffin mengatakan banyak dokter dari seluruh negeri terbang ke Salt Lake City untuk mengunjungi putranya, karena Zyaire merupakan salah satu dari sedikit anak di Amerika Serikat yang membutuhkan pendukung hidup.

"Kami tidak tahu berapa lama dia akan pulih, tetapi ia berusaha bertahan hidup," jelas Ruffin.

Baca Juga: Sederet Manfaat Kunyit bagi Kesehatan Tubuh, Bantu Lawan Peradangan hingga Mengurangi Rasa Sakit

Kini, sang ibu juga mulai meningkatkan dukungan di GoFundMe dan mulai mengimbau orang-orang untuk sadar akan kondisi MIS-C setelah Covid-19.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan bahwa puncak MIS-C terjadi sekitar satu bulan setelah terinfeksi Covid-19. Biasanya gejala sindrom umumnya muncul antara dua hingga enam minggu setelah terinfeksi.

Gejala dari MIS-C termasuk demam, sakit perut, muntah, pusing, ruam, mata merah, dan kelelahan. Sementara perawatan untuk kondisi ini memerlukan banyak campur tangan dari para dokter spesialis, seperti ahli jantung, pengobatan kritis, hematologi, spesialis penyakit menular dan rheumatologis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI