Kenaikan Kasus COVID-19 Lebih Tinggi dari Tahun Lalu, Satgas COVID-19 Fokus Tekan Angka Kematian

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 09 Februari 2022 | 11:49 WIB
Kenaikan Kasus COVID-19 Lebih Tinggi dari Tahun Lalu, Satgas COVID-19 Fokus Tekan Angka Kematian
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito / Foto : Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kenaikan Kasus COVID-19 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir diakui Satuan Tugas Penanganan COVID-19 terjadi lebih cepat daripada periode sebelumnya.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengingatkan bahwa kondisi saat ini harus disikapi dengan kewaspadaan tinggi dan disiplin protokol kesehatan (prokes) ketat.

Meski begitu, Wiku mengatakan angka kematian sampai saat ini masih dapat dipertahankan tetap rendah. Yaitu sebesar 244 korban jiwa di minggu terakhir. Angka kematian ini 8 kali lebih kecil dibandingkan dengan gelombang pertama dengan kematian sebesar 2 ribu orang, dan 24 kali lebih kecil dibandingkan setengah puncak gelombang kedua sebesar 6 ribu orang.

"Meskipun demikian, nyawa tetaplah nyawa yang berharga. Saya percaya, apabila kita segera menurunkan kasus, angka kematian dapat kita tekan hingga tidak ada satu pun orang meninggal," ujarnya dikutip dari situs resmi Satgas COVID-19.

Ilustrasi Covid-19 (Pixabay)
Ilustrasi Covid-19 (Pixabay)

Wiku membandingkan kondisi saat ini dengan pengalaman sebelumnya, di mana puncak pertama kasus mingguan tertinggi sebesar 88 ribu kasus. Dibandingkan kenaikan di minggu lalu, penambahan kasus positif melebihi 170 ribu kasus, atau hampir 2 kali lipatnya.

Sementara dibandingkan lonjakan kedua, penambahan kasus saat ini setara pada akhir bulan Juni 2021, atau setengah dari puncak lonjakan kasus kedua. Pada masa lonjakan kedua, peningkatannya sejak awal Mei, atau butuh 8 minggu untuk mencapai kondisi kasus yang setara dengan saat ini.

"Sementara penambahan kasus saat ini, hanya dicapai dalam waktu 3 minggu saja, atau 2,5 kali lebih cepat dibanding lonjakan kedua," ujarnya lagi.

Saat ini, seluruh provinsi di Indonesia mengalami kenaikan kasus dengan besaran yang berbeda. Namun, lebih dari 90 persen penambahannya disumbangkan provinsi-provinsi di pulau Jawa dan Bali. Rinciannya, DKI Jakarta bertambah 44 ribu kasus, Jawa Barat 28 ribu kasus, Banten 15 ribu kasus, Bali 7.500 kasus, Jawa Timur 7 ribu kasus, Jawa Tengah 3.500 kasus dan DI Yogyakarta 1.000 kasus.

Bahkan penambahan pada 3 provinsi ternyata sudah melampaui kasus harian pada puncak gelombang kedua. Yaitu DKI Jakarta kasus hariannya mencapai 15.800 kasus, Banten 4.800 kasus, dan Bali 2 ribu kasus.

Baca Juga: Pesan Satgas untuk Cegah Penularan Kasus COVID-19: Batasi Kegiatan, Gunakan PeduliLindungi dengan Benar

Selanjutnya, yang perlu menjadi kewaspadaan pada saat kasus mulai meningkat adalah tingkat perawatan di Rumah Sakit. Dalam hal keterisian tempat tidur (BOR), per 7 Februari 2022, persentase BOR nasional adalah 24,77 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI