Suara.com - Beredar di media sosial, postingan yang menyebut chemtrail alias asap putih yang ada di langit sebagai bahan kimia pembawa penyakit.
Bahkan, disebut-sebut chemtrail jugalah yang menyebarkan virus Corona varian Omicron menyebar di masyarakat. Mitos atau fakta?
Faktanya, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) memastikan isu pesawat chemtrail dengan jejak asap putih menyebabkan keracunan hingga memicu varian Omicron adalah hoaks atau kabar bohong.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu beredar foto di media sosial tentang peringatan asap putih jejak pesawat chemtrail menyebabkan keracunan, demam, badan linu, batuk, flu, diare, badan gatal termasuk menyebabkan varian Omicron.

Kabar yang ramai beredar itu dipastikan hoax alias kabar bohong. Hal ini dibantah langsung melalui pamflet online Kominfo yang dikategorikan sebagai haoks.
"Faktanya informasi tersebut salah," tulis Kominfo, dikutip suara.com, Selasa (8/2/2022).
Adapun penjelasannya, varian Omicron adalah varian virus SARS CoV 2 penyebab sakit Covid-19.
Varian ini punya kode mutasi B.1.1.529 yang dilaporkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, pada 24 November 2021, dan virus ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
"Sementara itu, jejak pesawat atau asap putih yang keluar dari pesawat tidak ada kaitannya dengan chemtrail," tulis edaran tersebut.
Baca Juga: CEK FAKTA: Sopir Truk di Kecelakaan Maut Balikpapan Akan Dihukum Mati, Benarkah?
Di sisi lain, di Indonesia memang saat ini sedang alami lonjakan kasus akibat varian Omicron yang mulai terjadi sejak awal Januari 2022.