Berita Bencana di TV dan Media Sosial Dapat Memicu Gejala Gangguan Stres Pascatrauma pada Anak-anak

Selasa, 08 Februari 2022 | 11:21 WIB
Berita Bencana di TV dan Media Sosial Dapat Memicu Gejala Gangguan Stres Pascatrauma pada Anak-anak
Ilustrasi Bencana Alam. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gambar-gambar bencana alam atau banjir yang beredar di media sosial atau televisi, ternyata dapat memiliki dampak psikologis yang kuat pada anak-anak.

Sebuah penelitian dari Universitas Internasional Florida menunjukkan bagaimana menonton liputan berita tentang bencana dapat meningkatkan kecemasan pada anak-anak.

Selain itu, gambar-gambar yang ditayangkan juga memicu respons gejala stres pascatrauma (PTSD).

Menurut peneliti, dilansir The Conversation, risiko ini penting untuk dipahami orang tua serta media.

Baca Juga: Psychiatric Service Dogs (PSD): Pengobatan Baru bagi Penderita PTSD oleh Anjing

Membahayakan kesehatan mental beberapa anak

Ilustrasi bencana. [Pete Linforth/Pixabay]
Ilustrasi bencana. [Pete Linforth/Pixabay]

Paparan berita bencana dapat memicu PTSD, seperti kurang tidur, pikiran terganggu yang berkaitan dengan pengalaman, gangguan memori atau tekanan emosional yang parah.

Sementara sekitar 10% orang yang secara langsung terkena peristiwa traumatis mengembangkan gejala yang cukup parah untuk memeuhi kriteria diagnostik PTSD, tetapi mayoritas tidak.

Memahami faktor mana akan menyebabkan masalah kesehatan mental serius dapat membantu identifikasi anak-anak yang berisiko alami PTSD terbesar.

Faktor risiko juga dapat membuat pengidap mendapat intervensi sejak dini, serta membantu mengembangkan penjangkauan kesehatan mental setalah bencana.

Baca Juga: Peneliti Merekomendasikan Kandungan Ekstasi untuk Penunjang Psikoterapi Gangguan PTSD

Hal ini juga berlaku bagi anak-anak yang terpapar bencana dan peristiwa traumatis lainnya melalui media.

Pemutaran berita 24 jam di televisi dan media online merupakan bagian dari alasannya, menurut penelitian. Media dirancang untuk menarik pemirsa dan membuat mereka tetap mengikuti berita tersebut.

Hal itu juga berlaku untuk konten di media sosial, yang sering kali berisi video dan gambar.

Mengapa beberapa anak rentan terhadap pengaruh media dan yang lainnya tidak?

"Penelitian kami menunjukkan profil neurologis yang sudah ada dan dapat diidentifikasi, membuat anak-anak sangat rentan terhadap efek kesehatan mental berbahaya dari liputan berita terkait bencana," tandas Profesor Psikologi dan Psikiatri, Jonathan S. Comer.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI