Dampak Jangka Panjang Konsumsi Parasetamol: Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Selasa, 08 Februari 2022 | 11:13 WIB
Dampak Jangka Panjang Konsumsi Parasetamol: Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke
Ilustrasi paracetamol obat pereda nyeri dan demam. (Dok. Envato Elements)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian baru menemukan dampak konsumsi obat parasetamol dalam jangka waktu panjang. Berbahayakah?

Para peneliti dari farmakologi klinis di University of Edinburgh menyarankan, pasien dengan resep obat penghilang rasa sakit jangka panjang harus diberikan dalam dosis terendah untuk waktu sesingkat mungkin.

Sebab, konsumsi parasetamol dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Risiko itu rentan terjadi pada orang dengan tekanan darah tinggi.

Selama ini, parasetamol dianggap sebagai obat yang benar-benar aman sebagai penghilang rasa sakit bagi pasien dengan pengobatan nyeri kronis.

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels
Obat paracetamol. (Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels)

Tetapi temuan para ilmuwan di Universitas Edinburgh itu menunjukkan efek pada tekanan darah akibat konsumsi parasetamol mirip dengan antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Seperti ibuprofen, yang diketahui meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung. Obat itu juga digunakan untuk mengatasi nyeri kronis.

Peningkatan tekanan darah diperkirakan meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke sekitar 20 persen, kata para ahli.

"Studi ini dengan jelas menunjukkan bahwa parasetamol, obat yang paling banyak digunakan di dunia, meningkatkan tekanan darah, salah satu faktor risiko terpenting untuk serangan jantung dan stroke," kata Ketua pribadi farmakologi klinis di University of Edinburgh Profesor James Dear, dikutip dari Mirror.

Ia menyarankan, dokter dan pasien harus mempertimbangkan antara risiko dengan manfaat dari resep parasetamol jangka panjang.

"Terutama pada pasien yang berisiko penyakit kardiovaskular. Singkatnya, kami telah menunjukkan bahwa dua minggu pengobatan dengan parasetamol meningkatkan tekanan darah pada pasien yang memiliki hipertensi," imbuhnya.

Baca Juga: Berendam Mempunyai Banyak Manfaat, Salah Satunya Bikin Risiko Stroke Lebih Rendah 26 Persen

Peneliti utama Dr Iain MacIntyre menegaskan bahwa penelitian itu bukan tentang penggunaan parasetamol jangka pendek untuk sakit kepala atau demam. Menurutnya, konsumsi parasetamol dalam jangka waktu pendek masih baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI