Suara.com - Selenium, jenis mineral yang ditemukan dalam banyak makanan terbukti dapt meningkatkan kemampuan memori otak yang menua serta membalikkan kemampuan kognitif yang hilang akibat stroke.
Hal tersebut terungkap lewat penelitian yang dilakukan University of Queensland, Australia.
Ketua peneliti Queensland Brain Institute (QBI), Dr. Tara Walker mengatakan, studi tentang dampak olahraga pada otak yang menua telah menemukan kunci bagaimana protein mengangkut selenium dalam darah lewat kegiatan aktivitas fisik.
“Kami telah mengetahui selama 20 tahun terakhir, bahwa olahraga dapat menciptakan neuron baru di otak. Tetapi kami belum benar-benar memahami caranya,” ungkap Dr. Walker, mengutip Medical Express, Selasa (8/2/2022).
Baca Juga: Risiko Penurunan Kognitif di Usia Tua Dapat Diprediksi dari Perubahan di Jantung Saat Masih Muda
Kekinian, peneliti menyelidiki apakah suplemen mengandung mineral selenium dapat meniru efek olahraga tersebut. Dikatakan Dr. Walker, suplemen selenium terbukti dapat meningkatkan neuron dan meningkatkan kognitif pada tikus berusia tua.
"Ketika suplemen selenium diberikan kepada tikus, produksi neuron meningkat, serta mengenbalikan defisit kognitif yang terjadi pada penuaan,” ungkap Dr. Walker.
Selenium merupakan mineral penting yang diserap dari tanah dan air, yang biasa ditemukan dalam makanan seperti biji-bijian, daging, dan kacang-kacangan.
Para ilmuwan juga menguji apakah selenium akan memiliki dampak pada masalah penurunan kognitif, terutama pada orang yang mengalami stroke yang dapat memengaruhi memori dan kemampuan belajar.
“Tikus muda sangat bagus dalam tugas belajar dan memori. Tapi setelah stroke, mereka tidak bisa lagi melakukan tugas ini,” tutur Dr. Walker.
Baca Juga: Naik 33 Juta Ton, Indonesia Bakal Memanfaatkan 166 Juta Ton Batu Bara Domestik Tahun Ini
“Kami menemukan bahwa defisit pembelajaran dan memori pada tikus yang terkena stroke kembali normal, ketika mereka diberikan suplemen selenium,” tambahnya.
Dr. Walker mengatakan, hasil ini akan membuka jalan terapi baru untuk meningkatkan fungsi kognitif pada orang yang tidak mampu berolahraga, yang disebabkan karena kesehatan yang buruk atau usia tua.
“Namun, suplemen selenium tidak boleh dilihat sebagai pengganti olahraga yang lengkap. Jika dikonsumsi terlalu banyak, ini bisa berdampak buruk bagi Anda,” ungkapnya.
“Seseorang yang diet seimbang makan buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran dan daging, biasanya memiliki tingkat selenium yang baik. Tapi pada orang tua, terutama mereka yang memiliki kondisi neurologis, suplemen selenium bisa bermanfaat,” tutup Dr. Walker.