Suara.com - Melonjaknya kasus virus corona Covid-19 yang dipicu oleh varian omicron membuat banyak negara khawatir. Meski demikian, banyak yang menganggap bahwa gejala omicron lebih ringan dibandingkan varian aslunya.
Tetapi masih ada kemungkinan bahwa gejalanya bisa lebih parah. Bukti sejauh ini juga menunjukkan bahwa varian ini dapat menyebabkan lebih sedikit kerusakan pada paru-paru daripada varian Delta dan strain Covid-19 asli.
Dilansir dari National World, Dr Angelique Coetzee, seorang praktisi swasta dan ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan yang pertama kali mengidentifikasi varian tersebut, mengatakan bahwa meski pasien memiliki "gejala yang sangat ringan", lebih banyak waktu diperlukan untuk sepenuhnya memahami efeknya pada orang yang rentan.
Gejala-omicron sejauh ini dapat berupa:
Baca Juga: Lima Gerbang Tol di Bandung Kembali Berlakukan Sistem Ganjil Genap
- Kelelahan
- Sakit dan nyeri tubuh
- Sakit kepala
- tenggorokan gatal
- Keringat malam
- Batuk kering
- Demam
- Pilek
- Bersin
- Mual
Mengonsumsi parasetamol dan banyak istirahat akan membantu meringankan efek infeksi. Tetapi jika khawatir tentang gejala yang kamu alami dan tidak yakin apa yang harus dilakukan, sebainya menghubugi dokter dan profesional kesehatan.
Seperti strain Covid-19 lainnya, gejala Omicron biasanya akan hilang dalam beberapa hari.
Dr Coetzee mengatakan kepada Daily Mail: "Gejala yang muncul pada mereka yang menderita Omicron sangat, sangat ringan dibandingkan dengan yang kita lihat dengan varian Delta yang jauh lebih berbahaya.
"Pasien biasanya datang dengan nyeri otot, nyeri tubuh, sakit kepala dan sedikit kelelahan.
Baca Juga: Pegawai Positif Covid-19, Tempat Hiburan Malam di Batam Center Ditutup Satpol PP