Penelitian di RSPI Sulianti Saroso: Vaksinasi Turunkan Risiko Fatal Infeksi COVID-19

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 07 Februari 2022 | 13:52 WIB
Penelitian di RSPI Sulianti Saroso: Vaksinasi Turunkan Risiko Fatal Infeksi COVID-19
ilustrasi vaksinasi Covid-19. [Envato]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manfaat vaksinasi COVID-19 untuk mengurangi risiko fatal akibat infeksi virus Corona bukan omong kosong.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengemukakan vaksinasi merupakan hal penting untuk mengurangi risiko fatal infeksi COVID-19 pada penderita, berdasarkan penelitian yang dilakukan pemerintah.

"Hasil penelitian data sampel rumah sakit rujukan RSPI Sulianti Saroso Jakarta terhadap pasien COVID-19 di ruang perawatan intensif menunjukkan vaksinasi sangat penting mengurangi risiko infeksi," kata Siti Nadia Tarmizi.

Dari 12 sampel pasien COVID-19 yang dirawat dengan kondisi berat dan kritis, enam pasien atau setara 50 persen di antaranya belum melakukan vaksinasi. Tiga dari pasien yang belum divaksinasi dan dirawat secara intensif tersebut dilaporkan meninggal dunia.

Baca Juga: Nobar Sambil Sukseskan Vaksinasi, Komunitas Indobarca Banten Lakukan Ini

Petugas vaksinator menyuntikkan vaksin booster COVID-19 untuk lansia di Jogja Expo Center, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (13/1/2022).  ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansya
Petugas vaksinator menyuntikkan vaksin booster COVID-19 untuk lansia di Jogja Expo Center, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (13/1/2022). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansya

“Data ini kembali menunjukkan pentingnya vaksinasi untuk mengurangi risiko terburuk dari terpapar COVID-19, yaitu kematian. Kelompok lansia, anak-anak, orang yang memiliki komorbid dan yang belum divaksinasi, keempat kelompok inilah yang perlu diperhatikan dan kerap menjadi korban paling dirugikan di masa COVID-19 ini,” katanya.

Nadia juga melaporkan data lain yang menunjukkan komorbid atau penyakit bawaan sangat mempengaruhi tingkat kesakitan akibat infeksi COVID-19. Diagnosa pasien menggambarkan, semua pasien meninggal memiliki komorbid.

"Komplikasi penyakit penyerta dan infeksi virus COVID-19 ini sangat membahayakan keselamatan jiwa pasien," ujarnya.

Tidak hanya pasien yang meninggal dunia, kata Nadia, seluruh pasien yang dirawat intensif mengidap minimal satu penyakit penyerta. Komplikasi komorbid terbanyak hingga ada yang berjumlah enam penyakit lainnya.

Meski COVID-19 varian Omicron bisa dilalui dengan gejala ringan atau tanpa gejala bagi sebagian orang yang sudah divaksinasi, kata Nadia, masyarakat diimbau agar berempati pada kelompok yang perlu dilindungi.

Baca Juga: Vaksinasi di Bontang Capai 74 Persen, Tapi Kasus Baru Terus Bermunculan, Kok Bisa?

Selain itu, vaksinasi lengkap sangat penting untuk mempersiapkan diri dari kesakitan dan risiko dirawat yang lebih berat, hingga kematian akibat COVID-19.

“Utamanya bagi kelompok masyarakat lanjut usia dan orang yang memiliki penyakit bawaan segera lakukan vaksinasi. Apabila sudah waktunya booster agar segera mengikuti vaksinasi booster," katanya.

Untuk yang memiliki komorbid, bisa berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19, karena risiko kelompok rentan ini sangat besar apabila terpapar COVID-19, kata Nadia menambahkan. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI