Suara.com - Anda penikmat musik? Tentunya keseharian Anda dihabiskan dengan mendengarkan lagu.
Mendengarkan musik punya manfaat yang positif bagi pendengarnya. Mulai dari mengurangi kecemasan dan stres, membantu menghilangkan rasa sakit, serta meningkatkan suasana hati.
Tapi, bagaimana bagi orang yang kecanduan mendengarkan musik, baik atau justru buruk? Mengutip dari Healthline, para ahli menjawab bahwa secara resmi kecanduan musik bukan sebagai diagnosis kesehatan mental.
Peran dopamin sangat berkaitan dengan kecanduan mendengarkan musik. Hal itu telah dibuktikan lewat studi pada tahun 2011, yang melibatkan 10 orang yang mengalami kedinginan saat mendengarkan musik.
Baca Juga: Lagu Lawas Barat, Teman saat New Normal
Temuan menunjukkan, musik dapat memicu pelepasan dopamin, di mana pendengarnya menghasilkan respon emosional yang sangat positif.
Secara teori, otak berpotensi mengandalkan produksi dopamin, di mana ini dipicu oleh musik. Tetapi, belum ada bukti yang menunjukkan hal tersebut.
Selain itu, musik seringkali digambarkan sangat emosional. Hal ini dikatakan adanya emosi atau perasaan yang tertuang lewat lagu, sehingga pendengarnya bisa tenggelam menghayati liriknya.
Bahkan, musik sering digunakan sebagai strategi untuk mengatasi cemas dan juga stres. Laporan mengungkap, orang yang mendengarkan musik memiliki peningkatan suasana hati dan motivasi yang positif, juga membantu mengekspresikan emosi dan meningkatkan wawasan yang lebih dalam.
Seperti musik bernuansa sedih misalnya, ini membantu pendengarnya untuk mengatasi perasaan setelah mengalami kekecewaan. Begitu juga dengan musik bernuansa semangat, yang dapat meningkatkan motivasi mereka.
Baca Juga: Mendengarkan Musik, Temani Kesendirian Menjadi Lebih Asyik
Meski memiliki manfaat yang positif, mendengarkan musik yang terlalu lama juga dapat menyebabkan seseorang mengalihkan tugas yang penting. Salah satunya adalah lupa waktu untuk melaksanakan tanggung jawabnya.