Update Covid-19 Global: Malaysia Alami Lonjakan Kasus Positif Akibat Virus Corona Varian Omicron

Senin, 07 Februari 2022 | 09:03 WIB
Update Covid-19 Global: Malaysia Alami Lonjakan Kasus Positif Akibat Virus Corona Varian Omicron
Ilustrasi covid-19 akibat virus corona varian omicron (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Update Covid-19 global, Senin (7/2), menunjukkan penambahan kasus positif baru sebanyak 1,85 juta dan angka kematian yang bertambah 6.341 jiwa. 

Kasus baru kini didominasi Rusia yang melaporkan 180.071 kasus, diikuti Perancis 155.439 kasus, Jerman 114.424 kasus, dan Jepang 105.817 kasus.

Selain keempat negara tersebut, negara lainnya melaporkan kasus baru kurang dari 100 ribu.

Sementara kematian akibat infeksi Covid-19 dalam sehari kemarin paling banyak terjadi di India yang melaporkan 897 jiwa kematian.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Melonjak, Pemkot Solo Minta Asrama Haji Donohudan Diaktifkan Kembali Menjadi Tempat Isolasi Terpusat

Akumulasi kasus Covid-19 global per Senin (7/2) pukul 08.00 WIB tercatat telah mencapai 395,8 juta dengan kematian lebih dari 5,75 juta jiwa. 

Lonjakan Kasus di Malaysia
Lonjakam kasus akibat varian Omicron juga terjadi di negara tetangga, Malaysia. Negara itu mencapai 10 ribu lebih kasus baru sehari untuk pertama kalinya sejak empat bulan lalu.

Malaysia melaporkan 10.089 kasus baru pada Minggu (6/2) siang, menjadikan jumlah kumulatif infeksi Covid-19 di negara itu menjadi 2.914.220 kasus, kata direktur jenderal kesehatan Noor Hisham Abdullah.

Menurutnya, lebih dari 99 persen kasus baru tidak menunjukkan gejala atau dengan gejala ringan.

Wilayah Lembah Klang mencatat jumlah kasus positif tertinggi dengan 2.549 di Selangor dan 491 di Kuala Lumpur. 

Baca Juga: 3 Kriteria Pasien Omicron Sembuh dan Selesai Isoman, Pastikan Sudah Tak Bergejala Sebelum Menyudahi Karantina

Malaysia diperkirakan masih akan terus alami lonjakan kasus harian. Menurut data pemodelan yang dijelaskan Dr Noor Hisham, Malaysia diperkirakan akan mencapai 22.000 kasus Covid-19 setiap hari pada akhir Maret, jika lonjakan terus berlanjut.

"Kami belum keluar dari masalah. Tanggung jawab ada pada kami sekarang untuk bersatu dan menahan lonjakan kasus. Namun, yang lebih penting, kami harus mengantisipasi tingginya jumlah kasus dengan tingkat keparahan yang lebih rendah, lebih sedikit rawat inap dan lebih sedikit kematian, " kata Hisham, dikutip dari Channel News Asia.

Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin juga mendesak lebih banyak orang untuk segera mendapatkan suntikan booster.

"Masih ada satu juta lansia yang belum menerima dosis booster mereka. Tolong bantu beri tahu orang tua yang Anda cintai untuk segera menerima suntikan mereka," katanya di Twitter.

Meski vaksin dapat menurunkan penularan, Khairy mengatakan bahwa tujuan utama vaksin Covid-19 adalah untuk mengurangi gejala yang serius.

"Dengan dosis booster, perlindungan Anda dari gejala serius, yang dapat menyebabkan rawat inap atau masuk (unit perawatan intensif), dapat ditingkatkan," ujarnya.

Hingga Sabtu (5/2), lebih dari 12,3 juta orang atau 52,6 persen dari populasi orang dewasa di Malaysia telah menerima dosis booster Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI