Ratusan Orang Kanada Terkena Penyakit Misterius yang Menyerang Kemampuan Otak

Minggu, 06 Februari 2022 | 12:25 WIB
Ratusan Orang Kanada Terkena Penyakit Misterius yang Menyerang Kemampuan Otak
Ilustrasi penyakit degeneratif otak [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puluhan penduduk New Brunswick, Kanada, sedang dilanda gejala misterius yang mengarah pada gangguan otak degeneratif. Pihak medis setempat belum memiliki penjelasan untuk penyakit melemahkan tersebut.

Tercatat gejala dari penyakit tersebut meliputi kejang, kehilangan memori, halusinasi, gangguan pernapasan parah, dan penurunan berat badan karena kondisinya membuat penderita tidak aktif.

Sementara itu, sebuah laporan yang berkaitan dengan penyakit dengan gejala yang sama, yakni Creutzfeldt-Jakob, telah bocor pada Maret 2021 lalu.

Pada saat itu, dilansir Insider, 48 kasus telah diidentifikasi dengan gejala dimulai antara 2013 hingga 2020.

Baca Juga: Film Persepsi, Tantangan Misterius Berujung pada Pergulatan Psikologi

Kini, penyakit tersebut kembali muncul pada Janurari tahun ini dan telah memengaruhi hampir 150 orang. Sebangian besar orang yang terpengaruh berasal dari kelopok dewasa muda.

Awalnya terasa seperti 'sengatan listrik'

Ilustrasi penyakit otak degeneratif  (Shutterstock)

Salah satu penderita, Terriline Porelle mengatakan awalnya ia mengalami rasa sakit seperti 'sengatan listrik' di kakinya selama musim panas 2020.

Rasa sakit tersebut mejalar ke lengan dan wajahnya seiring waktu. Hingga penglihatan pria 33 tahun itu bermasalah seperti sudah 70 tahun.

Suatu hari, Porelle lupa bagimana menulis huruf 'Q'. Ia pun memeriksakan dirinya untuk scan otak. Hasilnya normal, dokter pun merujuknya ke ahli saraf.

Baca Juga: Tragedi Penembakan Misterius dan Extra Juducial Killing Bisa Terjadi karena Ketidak Mampuan Negara?

Ahli mengatakan kemungkinan Porelle menderita PTSD.

Namun Porelle membantahnya karena ia pernah mengalami kemcemasan dan depresidia, tetapi gejalanya tidak seperti yang ia alami pada saat itu.

Dia masih menderita penurunan fungsi mental dan mengatakan dia bergantung pada pasangannya untuk membantu tugasnya sehari-hari.

Penyelidikan penyakit melambat

Orang-orang yang nelapor pada Januari lalu mengatakan banyak kasus belum diproses oleh pemerintah provinsi setempat.

Dari kasus yang dilaporkan sejauh ini, usia yang terpengaruh berkisar antara 18 hingga 85 tahun. Sebanyak 9 orang telah meninggal, walau pejabat mencatat 6 dari orang tersebut meninggal karena penyebab lain.

Sayangnya, baru-baru ini penderita menerima surat yang mengatakan bahwa penyelidikan tidak akan dilanjutkan. Mereka memyarankan penderita untuk memeriksakan kondisinya lagi karena gejala yang mereka alami hampir sama dengan penyakit Parkinson atau bentuk degenerasi otak lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI