Suara.com - Peneliti telah menemukan fungsi baru dari salah satu hormon di hati terhadap kecanduan alkohol. Temuan ini berpotensi membuka jalan baru untuk pengobatan gangguan konsumsi minum-minuman keras tersebut.
Berdasarkan New Atlas, hormon ini disebut Fibroblast Growth Factor 21 (FgF21) yang diproduksi oleh hati.
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa varian gen yang terkait dengan FgF21 berkaitan dengan peningkatan konsumsi alkohol pada manusia. Tetapi sifat pasti dari hubungan tersebut tidak pasti.
Jadi, untuk riset baru ini, peneliti menyelidiki sirkuit otak mana yang terpengaruh oleh FgF21, dan apakah pemberian hormon dapat mengurangi keinginan untuk minum alkohol.
Baca Juga: Kecanduan Game PUBG, Remaja Tembak Mati Ibu dan Tiga Saudara Kandungnya
Uji coba ini dilakukan pada monyet vervet, yang sikapnya terhadap alkohol sangat mirip dengan manusia. Para peneliti memberi monyet pilihan dua botol antara air dan alkohol.
Peneliti melihat adanya pengurangan hingga 50% lebih sedikit dalam konsumsi alkohol daripada kelompok kontrol setelah diberi hormon FgF21. Tes pada tikus juga menunjukkan hal yang sama.
Tetapi, kedua hewan tersebut masih mengonsumsi alkohol sesering biasanya, meski ada pengurangan dalam takaran minumnya.
Selanjutnya, peneliti menyelidiki di mana fungsi FgF21 di otak tikus. Mereka menemukan bahwa hormon mengubah aktivitas sub populasi neuron di amigdala basolateral.
Pada akhirnya, hal itu akan memengaruhi transmisi saraf ke nukleus accumbens, wilayah otak yang diketahui berperan dalam fungsi penghargaan dan kecanduan.
Baca Juga: Studi Baru: Pengguna TikTok yang Kecanduan Cenderung Alami Peningkatan Depresi dan Kecemasan
Menurut peneliti, mekanisme ini mungkin bertujuan untuk melindungi hewan dari bahaya meminum alkohol berlebihan.
Selain itu, analog FgF21 kemungkinan dapat dikembangkan dan berpotensi menjadi pengobatan baru untuk kecanduan alkohol. Namun, masih banyak penelitian yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil tersebut.