Suara.com - Kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak. Hal tersebut juga memicu pakar kesehatan dari AS (Amerika Serikat) Dokter Faheem Younus menulis twit dalam bahasa Indonesia.
Sementara itu, meski rasanya lezat sebaiknya jangan terlalu sering mengonsumsi mie instan. Karena ada bahaya kesehatan yang mengintai dibaliknya. Dua kabar tadi merupakan berita terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut berita terpopuler lainnya.
1. Covid-19 Melonjak, Pakar Kesehatan AS Nge-Tweet Pakai Bahasa Indonesia, Warganet: Nggak Beres Ini!
Kasus Covid-19 yang kembali melonjak di tanah air, membuat pakar kesehatan AS, Dokter Faheem Younus, kembali memberi edukasi masyarakat dengan bahasa Indonesia di akun Twitter-nya.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19, RSUD Batang Siapkan 115 Tempat Tidur
"Kasus Covid meningkat di Indonesia. Retweet jika Anda ingin saya membagikan beberapa tips dalam bahasa lokal," ujar dr. Faheem dalam cuitannya dikutip suara.com, Sabtu (5/2/2022).
2. Peningkatan Omicron Bikin Deg-degan, Siti Fadilah: Insya Allah Tidak Berbahaya
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari memberikan sejumlah tips bagi masyarakat dalam menghadapi gelombang varian omicron. Seperti diketahui, kasus Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.
Salah satunya dipicu oleh penyebaran omicron yang mulai mendominasi kasus di Indonesia. Seperti telah banyak diberitakan bahwa varian omicron sejauh ini diketahui sangat menular. Hal itu membuat Siti Fadilah Supari mengaku deg-degan.
3. Update Covid-19 Global: Spanyol Hapus Aturan Wajib Masker di Luar Ruangan
Update Covid-19 global hari ini menunjukan sejumlah negara yang terus alami kenaikan kasus karena varian Omicron. Data Worldometers pada Sabtu (5/2/2022), menunjukan kasus baru mencapai angka 2,8 juta.
Total 391 juta orang di dunia yang sudah terinfeksi Covid-19. Ditambah kematian baru di dunia bertambah 11 ribu orang, sehingga sudah 5,7 juta orang meninggal sejak awal pandemi.
4. Benarkah Kehamilan Bisa Hilangkan Kanker Serviks? Ini Kata Dokter Kandungan
Kanker serviks atau kanker rahim dianggap sebagai salah satu jenis kanker yang progresif, dan silent killer atau pembunuh diam-diam karena tidak bergejala.
Namun banyak mitos yang beredar terkait kanker satu in. Salah satunya ialah yang mengatakan bahwa kehamilan bisa menghilangkan kanker serviks. Tapi bagaimana fakta sebenarnya?
5. Literasi Kanker di Masyarakat Bisa Jadi Langkah Kurangi
Pemahaman masyarakat Indonesia tentang kanker masih relatif rendah. Sehingga seringkali sulit mengenali gejala sejak awal yang berpengaruh terhadap penanganan dan perawatan.
“Kanker itu istilahnya tidak bisa dicegah, tapi bisa dideteksi lebih dini. Dengan pengetahuan yang meningkat maka tingkat deteksi dininya juga meningkat,” ujar Project Senior Manager ONE Onco, Yoppy Hadi Soeyanto dalam keterangannya, Sabtu, (05/2/2022).