"Itu mungkin hubungannya dengan genetik. Tapi kalau untuk komorbid sampai saat ini kita belum menemukan, apakah anak-anak yang tadinya memiliki masalah penyakit kronik setelah terinfeksi kemudian resiko untuk mengalami MIS-C, sampai sekarang belum kita temukan. Tapi ada Penelitian terhadap anak-anak di atas 12 tahun yang sudah vaksinasi basis MRNa, ternyata bisa menurunkan risiko MIS-C," tuturnya.
Meski tidak terjadi MIS-C, anak yang terinfeksi virus corona SARS Cov-2 itu juga masih berisiko mengalami long covid seperti orang dewasa.
"Long covid itu terjadi setelah 12 minggu pasca infeksi. Seandainya masih mengalami gejala, maka itu sudah masuk kriteria long covid. Jadi itu pentingnya melakukan PCR ketika ada indikasi," pungkasnya.