Ditemukan Varian Baru HIV Virus VB Lebih Melemahkan Tubuh dan Lebih Cepat Nular

Jum'at, 04 Februari 2022 | 11:50 WIB
Ditemukan Varian Baru HIV Virus VB Lebih Melemahkan Tubuh dan Lebih Cepat Nular
Ilustrasi HIV/AIDS (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bukan hanya virus corona  Covid-19 terus menghasilan varian baru, kini ilmuwan juga menemukan varian baru HIV yang disebut lebih cepat menular. Mengutip Live Science, Jumat (4/2/2022) varian baru HIV (human immunodeficiency virus) ini ditemukan di Belanda, dan disebut sebagai varian VB.

Perlu diketahui, infeksi HIV mampu menghancurkan sel kekebalan tubuh yang disebut CD4, sehingga sel kekebalan tubuh menurun drastis, dan jika tidak diobati akan berkembang menjadi sakit AIDS.

Nah, pada varian VB yang baru ditemukan ini, virus menyebabkan penurunan sel CD4 dua kali lipat dibanding varian sebelumnya.

Selain itu, infeksi varian VB berisiko besar berkembang menjadi AIDS. Temuan rata-rata, seseorang jadi sakit AIDS karena HIV baru ini, 2 hingga 3 tahun setelah virus pertama kali ditemukan setelah diagnosis.

Baca Juga: Gejala Terbanyak Pasien Covid-19 Varian Omicron Adalah Nyeri Dan Gatal Tenggorokan

Ilustrasi HIV AIDS. [Envato Elements]
Ilustrasi HIV AIDS. [Envato Elements]

Padahal varian sebelumnya, rerata orang baru sakit AIDS setelah 6 hingga 7 tahun setelah ditemukan HIV di tubuhnya.

"Kami menemukan rerata orang yang terinfeksi varian ini berkembang menjadi HIV lanjutan dalam waktu 9 bulan, apabila orang tersebut tidak menjalani pengobatan, dan jika didiagnosis pada usia 30-an," ujar Peneliti Utama Chris Wymant.

Wymant adalah peneliti senior di genetika dan dinamika patogen University of Oxford.

Beruntungnya dalam penelitian ini, ditemukan obat antiretroviral alias ART, yang merupakan pengobatan standar HIB bekerja dengan sangat baik pada varian VB dan varian lainnya.

"Untuk seseorang yang menjalani pengobatan, penurunan sistem kekebalan karena AIDS bisa dihentikan, dan penularan virus ke orang lain juga  bisa dihentikan," jelas Wymant.

Baca Juga: Mayoritas Pasien Positif Varian Omicron Alami Gejala Nyeri dan Gatal Tenggorokan

Adapun temuan ini sudah dipublikasi pada Kamis, 3 Februari 2022, dalam jurnal Science oleh para peneliti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI