Suara.com - Permen Yupi menjadi salah satu kudapan yang sering dikonsumsi anak-anak, tapi baru-baru ini, tekstur kenyal pada permen berwarna-warni tersebut dituding berasal dari minyak babi.
Direktur Marketing & Sales dari Yupi, Juliwati Husman, menyebut jika kabar itu berasal dari beredarnya video tentang proses produksi permen Yupi, yang memperlihatkam pemotongan babi, dilanjutkan dengan proses pembuatan gelatin, dan proses pembuatan permen dengan bahan dasar gelatin.
Pada akhir video yang disebarkan diperlihatkan permen Yupi kemasan lama yang dituduh mengandung gelatin nonhalal. Sebenarnya video itu sudah pernah beredar melalui media sosial lainnya di medio 2018. Pihak Yupi juga telah membantah kabar tersebut.
Namun baru-baru ini tepatnya pada Januari 2022, video itu kembali diunggah di TikTok hingga viral. Dari sanalah kehalalan produknya kemudian diragukan oleh masyarakat luas.
Baca Juga: Viral Tren Makan Permen Yupi Bakar, Publik Ngelus Dada Pas Lihat Wujudnya
Untuk menepis hal tersebut, Juliwati mengungkap jika seluruh produk Yupi yang diproduksi di pabrik Yupi di Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, sudah melalui proses sertifikasi halal dan berbagai sertifikasi lainnya untuk memastikan kualitas tertinggi sebelum dipasarkan ke masyarakat luas di Indonesia.
“Selama lebih dari 25 tahun Yupi terus berkomitmen untuk memproduksi permen Gummy yang sehat dengan standar kualitas internasional dan tentunya aman untuk seluruh penikmatnya di manapun mereka berada,” tutur Juliwati dalam jumpa pers Kamis (3/2/2022).
Sebaliknya, untuk mendapatkan tekstur kenyal, permen Yupo memang menggunakan gelatin. Namun gelatin yang digunakan dalam proses produksi permen Yupi di Indonesia adalah gelatin sapi, dimana bahan ini bisa membuat tekstur permen jauh lebih lembut dibandingkan permen lainnya, sehingga produk jadi jauh lebih mudah dibentuk.
Tidak hanya itu, beberapa produk inovasi terbaru dari Yupi, seperti Yupi CDZ, bahkan sudah mengandung vitamin C, D, dan Zinc. Jadi, selain halal, produk ini juga aman dan sehat untuk dikonsumsi.
Seperti dikutip dari keterangan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Opening Ceremony AICIF 2021, industri halal merupakan alternatif pendorong pertumbuhan ekonomi di dunia, dengan pasar Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai konsumen terbesar di sektor produk halal di tahun 2019, dengan angka konsumsi mencapai US$144 miliar.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Hydrating Toner Korea untuk Kulit Lembut dan Kenyal
Adapun komitmen dan peranan Yupi dalam industri halal di Indonesia adalah dengan terus memastikan untuk menerapkan Sistem Jaminan Halal dalam semua proses produksinya, dan selalu berinovasi dan memastikan kualitas terbaik dari semua produk yang dihasilkan untuk semua konsumennya di Indonesia.