Penelitian: Makan Permen Karet Tanpa Gula Turunkan Risiko Bayi Lahir Prematur

Jum'at, 04 Februari 2022 | 09:36 WIB
Penelitian: Makan Permen Karet Tanpa Gula Turunkan Risiko Bayi Lahir Prematur
Ilustrasi permen karet. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi menemukan bahwa mengunyah permen karet tanpa gula bisa menurunkan risiko kelahiran prematur.

Permen karet tanpa gula biasanya mengandung xylitol yang bisa menurunkan tingkat kelahiran prematur di negara Afrika Malawi, di mana wanita memiliki tingkat penyakit gusi yang tinggi.

Menurut Dr. Kjersti Aagard, seorang OB-GYN di Houston's Baylor College of Medicine, The Associated Press, penyakit gusi dikaitkan dengan kelahiran prematur karena peradangan yang ditimbulkannya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan diperkirakan 5 juta bayi lahir prematur setiap tahun. Lahir prematur adalah penyebab utama kematian anak-anak di bawah 5 tahun.

Baca Juga: Studi: Satu Tetes Virus Corona ke Hidung Bisa Buat Orang Sehat Jadi Sakit Covid-19

Studi Malawi ini melibatkan lebih dari 10.000 wanita selama enam tahun. Beberapa wanita bergabung selama paruh pertama kehamilan dan lainnya bergabung sebelum hamil.

Ilustrasi Ibu Hamil. (Sumber: Pixabay.com/athorrozi)
Ilustrasi Ibu Hamil. (Sumber: Pixabay.com/athorrozi)

Studi ini menggunakan delapan pusat kesehatan yang mempromosikan perawatan kesehatan mulut dan pencegahan serta perawatan kelahiran prematur.

Sebagian peserta penelitian diberi permen karet xylitol. Ontario Dental Hygienists' Association mengatakan bahwa xylitol adalah gula alkohol yang terjadi secara alami.

Xylitol ini sering digunakan sebagai pemanis. Selain itu, xylitol ini telaj terbukti mengurangi kerusakan gigi dan penyakit gusi, serta membalikkan kerusakan gigi dari waktu ke waktu.

Makan permen karet yang mengandung xylitol setiap hari selama kehamilan, sekitar 13 persen mengalami kelahiran prematur dan sekitar 9 persen memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah.

Baca Juga: Ahli Sebut Virus Corona Varian Omicron Tingkatkan Risiko Long Covid-19

Di antara mereka yang tidak mengunyah permen karet, sekitar 17 persen mengalami kelahiran prematur dan sekitar 13 persen memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah.

"Makan permen karet xylitol sebagai intervensi sebelum 20 minggu kehamilan mengurangi kelahiran prematur dan kelahiran prematur terlambat antara 34 hingga 27 minggu," kata Aagard dikutip dari News Week.

Para ahli mengatakan bayi prematur yang terlambat berisiko mengalami hal-hal seperti masalah pernapasan, kesulitan makan, dan masalah perkembangan.

Hal unik dari penelitian ini adalah kami menggunakan cara yang tersedia, murah, dan enak untuk mengurangi risiko bayi lahir terlalu cepat atau terlalu kecil," kata Aagard.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI