Alert! Peneliti Oxford Temukan Varian HIV yang Lebih Mematikan

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 04 Februari 2022 | 09:31 WIB
Alert! Peneliti Oxford Temukan Varian HIV yang Lebih Mematikan
Ilustrasi HIV AIDS. [Envato Elements]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti Oxford Kamis baru-baru ini mengumumkan penemuan jenis HIV yang sangat mematikan. Jenis varian ini telah mengintai di Belanda selama beberapa dekade.

Tetapi karena efektivitas pengobatan modern masyarakat diminta tidak perlu khawatir. Analisis mereka, yang diterbitkan Kamis di jurnal "Science," menunjukkan bahwa pasien yang terinfeksi "varian VB" memiliki tingkat virus 3,5 hingga 5,5 kali lebih tinggi dalam darah dibanding yang terinfeksi varian lain.

Ini juga membuat lebih banyak virus masuk ke tubuh dan membuat sistem kekebalan tubuh cepat turun.

Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa setelah memulai pengobatan, individu dengan varian VB memiliki pemulihan sistem kekebalan dan kelangsungan hidup yang serupa dengan individu dengan varian HIV lainnya.

Baca Juga: Hal yang Harus Anda Lakukan Saat Pasangan Didiagnosis Positif HIV

“Tidak ada alasan untuk khawatir dengan varian virus baru ini,” kata ahli epidemiologi Oxford Chris Wymant, penulis utama makalah tersebut, dalam sebuah wawancara dengan AFP.

Ilustrasi HIV. (Unsplash / Fusion Medical Animation)
Ilustrasi HIV. (Unsplash / Fusion Medical Animation)

Varian kemungkinan muncul pada akhir 1980-an dan awal 1990-an di Belanda, menurut para peneliti, tetapi mulai menurun sekitar 2010.

Karena intervensi modern tampaknya masih bekerja pada varian tersebut, tim peneliti percaya bahwa pengobatan HIV yang meluas di Belanda tidak berkontribusi pada evolusi virus, dan bahwa deteksi dini dan pengobatan adalah yang terpenting.

“Temuan kami menekankan pentingnya pedoman Organisasi Kesehatan Dunia bahwa individu yang berisiko tertular HIV memiliki akses ke tes rutin untuk memungkinkan diagnosis dini, diikuti dengan pengobatan segera,” kata rekan penulis Christophe Fraser, juga seorang peneliti Oxford, dalam siaran pers. mengumumkan temuan.

Karya tersebut juga mendukung teori bahwa virus dapat berevolusi menjadi lebih ganas, sebuah gagasan yang dihipotesiskan secara luas dan hanya sedikit contoh dunia nyata yang telah ditemukan.

Baca Juga: 10 Rumah Sakit di Surabaya Beri Layanan Pengobatan HIV Gratis

Varian Delta dari novel coronavirus adalah contoh terbaru lainnya.

Penemuan varian HIV karenanya harus "menjadi peringatan bahwa kita tidak boleh terlalu percaya diri mengatakan virus hanya akan berevolusi menjadi lebih ringan," kata Wymant kepada AFP.

Secara total, tim menemukan 109 orang terinfeksi varian VB, dengan hanya empat yang tinggal di luar Belanda, tetapi masih di Eropa Barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI