Studi: Penggunaan Ganja Pada Perempuan Dikaitkan dengan Risiko Diabetes Lebih Rendah

Kamis, 03 Februari 2022 | 21:19 WIB
Studi: Penggunaan Ganja Pada Perempuan Dikaitkan dengan Risiko Diabetes Lebih Rendah
Ilustrasi ganja. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ganja merupakan tumbuhan jenis psikotropika yang mengandung 100 bahan kimia berbeda. Sebagai salah satu jenis narkoba, ganja dikenal memiliki ragam manfaat tapi juga madarat.

Kekinian, sebuah studi yang terbit di Cannabis and Cannabinoid Research mencatat perempuan yang menggunakan ganja dikaitkan dengan risiko diabetes yang lebih rendah.

Mengutip dari Medical Express, penelitian ini dilakukan oleh Ayobami Ogunsla, seorang mahasiswa pascasarjana di Texas A&M University School of Public Health.

Bersama rekan-rekannya, penelitian ini menganalisis data dari National Health and Nutrition Examination Survey (2013-2018), yang diambil dari 15.000 partisipan.

Baca Juga: Bio One Ngaku Hilang Perjaka Sejak SMP, Begini Jawabnya Ketika Ditanya Dengan Siapa

Mayoritas peserta adalah perempuan berkulit putih di atas 40 tahun, dan memiliki riwayat pendidikan perguruan tinggi. Penggunaan ganja diperkiraan berdasarkan paparan frekuensi rokok ganja, yang dikonsumsi secara ringan hingga berat.

Partisipan wanita yang menggunakan ganja secara berlebihan, disebut lebih kecil kemungkinan terdiagnosa diabetes, dibanding partisipan lainnya yang tidak menggunakan ganja.

Di sisi lain, penggunaan ganja yang ringan tidak memiliki hubungan dengan diagnosis diabetes. Sebab, para peneliti tidak menemukan hubungannya pada partisipan pria.

Penelitian sebelumnya menunjukkan, sistem endocannabinoid, serangkaian neurotransmiter dan reseptor dalam sistem saraf yang terlibat pada proses biologis, memiliki efek berbeda meski tergantung pada jenis kelamin seseorang.

Namun, cannabidiol dan delta-9 tetrahydrocannabinol, dua senyawa utama dalam ganja, dapat merangsang reseptor dalam sistem endocannabinoid, yang disebut menghasilkan peningkatan pembuangan glukosa.

Baca Juga: Diduga KDRT dan Pakai Narkoba, Anggota Polda Metro Jaya Diperiksa Propam Setelah Dilaporkan Istrinya

Dari penelitian tersebut, para penulis mencatat penjelasan untuk melihat perbedaannya, yakni berdasarkan jenis kelamin yang ditemukan lewat penelitian.

Penemuan ini juga perlu dilakukan survei lebih lanjut, yaitu analisis variabel, mekanisme individu, dan kontekstual agar bisa dipertanggungjawabkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI