Covid-19 Meroket Hingga 27.197 Kasus, Epidemiolog: Puncaknya Bisa Sampai 500 Ribu Pasien

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 03 Februari 2022 | 19:05 WIB
Covid-19 Meroket Hingga 27.197 Kasus, Epidemiolog: Puncaknya Bisa Sampai 500 Ribu Pasien
Ilustrasi pasien Covid-19. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatkan. Pada Kamis, (3/2/2022), Kementerian Kesehatan mencatat ada 27.197. Sehingga total kasus mencapai 4.414.483 orang.

Dari jumlah itu, ada tambahan 38 orang meninggal sehingga total menjadi 144.411 jiwa meninggal dunia.

Kemudian, ada tambahan 5.993 orang yang sembuh sehingga total menjadi 4.154.797 orang lainnya dinyatakan sembuh.

Sementara kasus aktif atau orang yang masih dirawat naik 21.166 menjadi 115.275 orang, dengan jumlah suspek mencapai 18.955 orang.

Baca Juga: Peserta Karantina Bisa Ajukan Tes PCR Pembanding, Jika Positif Covid-19 Saat Hari Terakhir

Menanggapi lonjakan kasus tersebu, Epidemiolg dari Grifith University Dicky Budiman memprediksi bahwa kasus di Indonesia akan terus bertambah. Bahkan, ia memprediksi bahwa saat puncaknya kasus Covid-19 di Indonesia bisa mencapai 500 ribu.

Ilustrasi virus corona. [Antara]
Ilustrasi virus corona. [Antara]

"Terburuk bisa sampai 500 ribu. tapi masalahnya bukan berarti terjadi. Tapi masalahnya kemampuan kita melakukan tes itu tidak mencapai sebanyak itu," ujar Dicky saat dihubungi Suara.com.

Ia mengatakan bahwa kemampuan tes Indonesia hanya berkisar di angka 100 ribuan. Oleh sebab itu, ia mengatkan bahwa prediksinya hingga 500 ribu pada puncaknya mungkin sulit ditemukan.

"Dalam kotneks Indonesia di masa puncak maksinamal 100 ribuan, itu yang bisa kita temukan, walaupun kasunya bisa 3-5 kali dari itu," ujar Dicky.

Lebih lanjut, ia memprediksi bahwa gelombang ketiga COVID-19 akan terjadi pada Februari atau Maret tahun ini. Hal ini dipicu oleh peningkatan kasus COVID-19 varian Omicron.

Baca Juga: Pemain dan Wasit Positif Covid-19, IBL Dihentikan Sementara

"Prediksi kasar saya di antara Februari-Maret 2022 ini, yang jelas jumlah kasus infeksinya bisa lebih besar dari dua kali Delta," kata Dicky. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI