Studi: Satu Tetes Virus Corona ke Hidung Bisa Buat Orang Sehat Jadi Sakit Covid-19

Kamis, 03 Februari 2022 | 12:53 WIB
Studi: Satu Tetes Virus Corona ke Hidung Bisa Buat Orang Sehat Jadi Sakit Covid-19
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian terbaru membuktikan bagaimana satu tetes virus corona ke hidung, bisa langsung membuat orang yang tadinya sehat menjadi sakit Covid-19.

Fakta ini terungkap melalui penelitian dengan metode percobaan, yang sengaja dilakukan ilmuwan terhadap 34 sukarelawan muda dan sehat berusia 18 hingga 30 tahun.

Semua sukarelawan ini tidak ada yang pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya, atau belum menerima vaksin Covid-19.

Selanjutnya sebelum dilakukan penelitian, para peserta menjalani tes antibodi dan dinyatakan negatif SARS CoV 2.

Baca Juga: Satu Pelajar SD dan SMA di Batam Positif Covid-19, PTM Masih Berlanjut

Adapun proses penelitian dilakukan dengan cara sukarelawan menerima virus SARS CoV 2 dosis rendah melalui tetesan yang diberikan ke hidung.

Tetesan ini mengandung sejumlah virus yang setara dengan virus yang ditemukan dalam satu tetes cairan hidung, atau droplet dari seseorang yang terinfeksi virus SARS CoV 2, di waktu orang tersebut masuk kategori paling menular.

Adapun virus yang digunakan adalah virus corona varian Alpha atau  B117, dengan mutasi D614G.

Hasilnya setelah terpapar virus, 18 relawan dinyatakan terinfeksi Covid-19, dengan 16 orang di antaranya alami gejala ringan hingga sedang.

Gejalanya meliputi sakit kepala, nyeri otot, sendii, kelelahan dan demam.

Baca Juga: Omicron Melonjak, Pemerintah Putuskan PTM Kembali Terbatas 50 Persen

Di antaran sukarelawan yang terinfeksi itu 13 peserta di antaranya alami kehilangan indra penciuman, lalu 10 dari mereka penciumannnya baru pulih dan normal dalam tiga bulan. Tapi 3 orang sisanya alami gejala yang lebih lama.

"Untungnya tidak ada gejala parah atau masalah klinis, dari metode tantangan infeksi kami dari peserta dewasa muda yang sehat," ujar Peneliti, Dr. Christopher Chiu, mengutip Live Science, Kamis (3/2/2022).

Chiu sendiri adalah dokter penyakit menular sekaligus ahli imunologi Departemen Penyakit Menular Imperial College London.

Sedangkan dari 18 peserta yang terinfeksi, alami periode inkubasi dari waktu terpapar hingga dinyatakan terinfeksi hanya butuh waktu 24 jam atau kurang dari 2 hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI