Suara.com - Sering mengalami gatal di bagian selangkangan? Jangan keseringan digaruk jika tak ingin kulit lecet dan iritasi ya.
Sebab, lazimnya selangkangan gatal kerap terjadi karena adanya infeksi jamur Tinea Cruris. Infeksi jamur ini membuat bagian selangkangan, termasuk pangkal paha, area genital, paha bagian dalam, serta bokong, mengalami gatal yang hebat.
Mengutip Hello Sehat, kondisi ini dapat terjadi ketika Anda mengenakan pakaian ketat yang menyebabkan lembap dan panas di sekitar paha. Ini menciptakan lingkungan di mana jamur lebih mudah berkembang dengan baik.
Untuk mengetahui lebih lanju8t tentang Tinea Cruris, simak fakta-faktanya berikut ini ya!
Baca Juga: Lelaki Alami Gatal di Area Selangkangan? Jangan Diabaikan Jika Tak Ingin Kena Akibatnya!
1. Lazim dialami pria dan atlet
Tidak peduli jenis kelamin Anda atau kebangsaan Anda, Anda bisa terkena infeksi ini dalam beberapa kondisi tertentu. Namun, lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Sebab, pria memiliki lipatan kulit yang lebih banyak pada selangkangan.
Selain itu, tinea cruris juga rentan dialami oleh para atlet, mengingat aktivitas yang dilakukan sehari-hari membuat tubuh banyak berkeringat.
Tinea cruris dapat menyebabkan ruam pada paha bagian atas dan bagian dalam, ketiak, dan area di bawah payudara. Banyak orang yang mengalami kondisi ini sekaligus dengan tinea pedis (kutu air) atau athlete’s foot.
2. Gejala Tinea Cruris
Baca Juga: Muncul Bintik Merah di Selangkangan, Berbahaya atau Tidak Ya?
Gejala yang ditimbulkan pada kondisi ini serupa dengan kurap tubuh. Ruam kulit pada tinea cruris memiliki pinggiran berwarna merah bersisik yang menyebar dari selangkangan atau skrotum ke paha bagian dalam.
Terkadang kondisi juga ditandai dengan ruam berbentuk cincin yang muncul pada bokong. Gejala ini jarang terlihat di penis, vulva, atau sekitar anus.
Ciri khas lainnya termasuk gatal dan nyeri di daerah yang terinfeksi, tepi ruam memiliki benjolan yang terlihat seperti lecet, dan bagian tengah ruam memiliki warna merah-coklat.
3. Penyebab Infeksi Tinea Cruris
Penyakit kulit ini sering disebabkan oleh organisme jamur yang biasanya tumbuh di daerah yang hangat dan lembap. Jamur ini hidup secara alami pada kulit Anda dan biasanya tidak menyebabkan masalah.
Jamur penyebab kondisi ini termasuk dalam kelompok jamur dermatofita yang memakan lapisan keratin pada kulit untuk bertahan hidup.
Jenis jamur yang paling sering menimbulkan penyakit adalah Tricophyton dan Epidermophyton. Jamur ini juga dapat menimbulkan penyakit kutu air.
Namun, ketika Anda mengenakan pakaian yang basah karena keringat dalam waktu yang lama, jamur tersebut dapat berkembang biak dengan cepat. Pertumbuhan jamur yang tak terkendali inilah yang nantinya dapat menimbulkan tanda-tanda infeksi.
4. Pengobatan Tinea Cruris
Bila kondisinya termasuk ringan, dokter hanya akan menyarankan Anda untuk menggunakan obat kurap berupa krim atau salep antijamur yang dapat dibeli di apotek tanpa menggunakan resep.
Obat-obatan antijamur tersebut biasanya mengandung zat seperti terbinafine, miconazole, atau clotrimazole yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan jamur.
Pada saat penggunaan, oleskan obat sesuai dengan aturan yang tercantum pada kemasan. Jangan lupa bersihkan area yang terdampak sebelum dioleskan obat. Tetap gunakan obat walau gejalanya sudah mulai menghilang demi memastikan jamur telah terbunuh seluruhnya.
Jika kondisi tidak kunjung membaik atau jika ruamnya lebih parah, dokter akan meresepkan obat topikal yang lebih kuat. Dokter juga memberikan obat-obatan oral seperti itraconazole (Sporanox) dan fluconazole (Diflucan). Biasanya, obat-obatan ini harus diminum dalam waktu yang cukup lama.
5. Cara mencegah Tinea Cruris
Pastikan Anda mengenakan pakaian yang cukup longgar dan tidak terlalu ketat, khususnya pakaian dalam, pakaian atletik, dan pakaian olahraga.
Hindari pakaian yang dapat menyebabkan gesekan berlebih antara bahan pakaian dengan kulit Anda. Lebih baik pilihlah pakaian dengan bahan yang mudah menyerap.
Jangan biarkan orang lain mengenakan pakaian dan peralatan personal Anda, seperti handuk. Jangan juga meminjam barang orang lain. Hal ini untuk menghindari penularan penyakit akibat jamur yang menempel pada benda tersebut.